Seorang karyawan SPBU menunggu konsumen dengan mengenakan seragam siswa sekolah dasar di SPBU jalan Kayoon, Surabaya, (2/5). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan tambahan biaya distribusi dan margin (alpha) bahan bakar minyak bersubsidi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBNP) 2013. Menteri Energi Jero Wacik mengusulkan tambahan alpha Rp 50 per liter.
"Kenaikan ini rinciannya Rp 30 per liter untuk margin lembaga penyalur dan Rp 20 per liter untuk biaya operasi penyediaan BBM," kata Jero dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2013.
Jero mengatakan usulan kenaikan ini datang dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) dan beberapa lembaga penyalur BBM bersubsidi lainnya.
Dalam APBN 2013, dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia US$ 100 per barel dan nilai tukar Rp 9.300 per dolar Amerika Serikat, pemerintah membayar alpha Rp 642,64 untuk setiap liter BBM bersubsidi yang disalurkan.
Namun sejumlah anggota Komisi Energi DPR menolak usulan kenaikan margin penjualan BBM bersubsidi ini. Anggota Fraksi Hanura Ali Kastela mengatakan tak menerima usulan ini karena saat ini kebocoran penyaluran BBM bersubsidi masih tinggi.
"Temuan soal polisi di Timika yang menjual BBM bersubsidi ke PLN dan penjualan BBM bersubsidi ke tambang liar di Papua belum juga ditindaklanjuti oleh BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi," kata Ali dalam rapat tersebut.
Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa Agus Sulistiyono mengatakan pihaknya juga menolak usulan kenaikan alpha. Agus mengatakan hingga saat ini di banyak daerah distribusi BBM bersubsidi masih belum sesuai harapan.
"Alasan-alasan yang disampaikan Pak Menteri saya belum bisa sepakati karena kami melihat kinerja penyalur belum sesuai harapan," kata Agus.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.