Merugi,Krakatau Steel Tidak Bisa Bagi Dividen

Reporter

Kamis, 23 Mei 2013 18:40 WIB

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan cerobong asap pada pembangunan pabrik baja PT.Krakatau Posco Steel di Cigading, Cilegon, Banten, Selasa (9/10). ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Irvan Kamal Hakim, menegaskan bahwa perseroan tidak bisa membagikan dividen kepada para pemegang saham pada tahun ini akibat kerugian yang diderita untuk kinerja 2012 lalu. "Tidak ada dividen sebab kita minus sampai US$ 20 juta, " ujar Irvan ketika dijumpai usai Rapat Umum Pemegang Saham, Kamis, 23 Mei 2013.

Ia menjelaskan kerugian yang dialami oleh perseroan antara lain disebabkan karena perusahaan menerapkan standar pembukuan yang berbeda. Yakni menggunakan PSAK 10 sesuai dengan ketentuan.

Dalam aturan tersebut, laporan keuangan industri yang menggunakan bahan baku impor wajib menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat sehingga berpengaruh terhadap perhitungan laba dan rugi perusahaan. Padahal, kata dia, apabila menggunakan standar akuntansi sebelumnya perseroan bisa mencatatkan laba senilai Rp 145 miliar.

Selain karena perubahan standar akuntansi, kerugian juga dialami karena adanya pabrik yang terbakar pada April tahun lalu."Itu kira-kira yang membuat kita rugi di 2012, " katanya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, kerugian yang dialami perseroan sangat menonjol. Mengingat pada 2011 lalu perseroan bisa mencetak laba hingga US$ 151,34 juta. Namun, jika dilihat dari sisi pendapatan, perseroan tercatat mengalami kenaikan hingga 12,81 persen ketimbang 2011 menjadi sebesar US$ 2,29.

Sementara itu, berdasar laporan keuangan perseroan untuk kinerja kuartal pertama yang belum diaudit. Krakatau Steel tercatat memperoleh pendapatan neto sebesar US$ 615,9 juta dengan laba periode berjalan sebanyak US$ 8,3 juta.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita Terpopuler:

Fathanah: Luthfi Makin Dikasih Makin 'Gila'

Wakil Bupati Bogor Tersangka Kasus Video Mesum

Detik-detik Potong 'Burung' versi Muhyi

Lelaki Korban Potong 'Burung' Angkat Bicara

PKS: VW Caravelle Milik Luthfi, bukan DPP

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

35 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

43 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

7 November 2023

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan total 9,5 juta ton baja hingga pembangunan tahap akhir.

Baca Selengkapnya