Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan cerobong asap pada pembangunan pabrik baja PT.Krakatau Posco Steel di Cigading, Cilegon, Banten, Selasa (9/10). ANTARA/Muhammad Iqbal
TEMPO.CO, Jakarta -- Manajemen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk optimistis pembangunan pabrik baja PT Krakatau-Posco, tahap pertama dapat selesai akhir tahun 2013. Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Irvan Kamal Hakim mengatakan, perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) tersebut dapat beroperasi secara komersial pada 2014.
"Saat ini, perkembangan pembangunan pabrik baja tahap pertama KS-Posco telah mencapai 85 persen, kami pastikan pabrik dapat selesai pada kuartal keempat 2013, dan siap beroperasi awal tahun depan," katanyadi Jakarta, Senin, 6 April 2013.
Pabrik baru tersebut akan memproduksi bahan baku baja berupa pelat dan slab untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industri di antaranya industri galangan kapal, konstruksi, dan manufaktur domestik. Sekaligus memasok kebutuhan KS yang saat ini sedang melaksanakan proyek peningkatan kapasitas pabrik Hot Strip Mill (HSM).
Pabrik baja PT Krakatau Posco tahap pertama akan memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun, serta akan ditingkatkan lagi menjadi 6 juta ton per tahun, setelah selesainya pembangunan pabrik tahap kedua. Jumlah kapasitas tersebut mencapai dua kali dari total kapasitas produksi Krakatau Steel saat ini.
"Kami berharap pengoperasian pabrik baru ini mampu mengantisipasi lonjakan kebutuhan baja khususnya di pasar domestik yang diperkirakan tumbuh 8 sampai 9 persen per tahun dari tahun lalu yang mencapai 10,4 juta ton," ujar Irvan.
Adapun total biaya investasi pembangunan pabrik baja ini mencapai US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 23,94 triliun, dengan komposisi kepemilikan saham 30 persen KS dan Posco menguasai 70 persen saham. Berdasarkan kesepakatan bersama, KS memiliki opsi untuk meningkatkan porsi kepemilikan di PT KS-Posco mencapai 45 persen
2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat
17 Desember 2021
2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat
Banyak faktor turut mempengaruhi kinerja industri baja pada 2022. Mulai dari pertumbuhan ekonomi dunia hingga rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.