Surakarta Operasikan Bus Pemadu Bandara

Reporter

Minggu, 5 Mei 2013 13:24 WIB

ANTARA/Andika Betha

TEMPO.CO, Jakarta -SURAKARTA - Transportasi massal dari dan ke Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta selama ini belum digarap maksimal. Penumpang pesawat masih kesulitan menemukan transportasi massal saat akan ke bandara atau dari bandara ke kota.

Untuk itu pemerintah Surakarta akan mengoperasikan bus pemadu transportasi bandara yang memiliki rute Bandara Adi Soemarmo-Terminal Tirtonadi pulang pergi. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta Yosca Herman Soedrajad mengatakan pihaknya sejak Rabu (1 April) sudah menguji coba empat bus pemadu transportasi bandara.

“Rencananya akan diresmikan penggunaannya pada pekan depan,” katanya kepada wartawan di Surakarta, kemarin. Bus ukuran sedang tersebut hibah dari Kementerian Perhubungan dengan kapasitas angkut 35-40 penumpang.

Yosca menambahkan respons masyarakat selama masa uji coba cukup bagus. Tingkat keterisian penumpang mencapai 50 persen. Dia merencanakan dalam sehari ada 8-10 kali perjalanan ke bandara dan sebaliknya. “Kami rencanakan bus berangkat dari terminal setengah jam sekali.”

Dia menilai kehadiran bus pemadu transportasi atau bus bandara akan meningkatkan pelayanan ke penumpang pesawat. Dengan tarif terjangkau, Rp 15 ribu per orang, masyarakat tidak lagi kebingungan mencari transportasi umum ke bandara. “Kalau ada transportasi ke bandara yang nyaman dan terjangkau, bandara akan makin ramai,” katanya.

Untuk jadwal keberangkatan, Yosca mengatakan belum ditentukan secara pasti. Jadwal masih menunggu hasil evaluasi. Namun dia memastikan bus bandara siap mengantar penumpang ke bandara untuk penerbangan pertama. “Mungkin jam 5 pagi sudah beroperasi,” ucapnya. Di sisi lain, juga siap membawa penumpang yang mendarat di bandara Adi Soemarmo dengan penerbangan terakhir di malam hari.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta Sri Indarjo mengatakan sebenarnya ada 6 bus yang dihibahkan. “Jika memang permintaan tinggi, kami akan operasikan 6 bus,” katanya.

Kepala Damri Cabang Surakarta Sutaryadi mengatakan jam operasional bus bandara akan disesuaikan dengan potensi penumpang. “Sebab, tidak semua penumpang pesawat memanfaatkan bus ke terminal,” ucapnya.

Menurutnya potensi penumpang dari bandara ke terminal hanya untuk beberapa penerbangan seperti maskapai Sriwijaya Air, Lion Air, AirAsia, dan Trigana Air. “Selama uji coba, dari tiap pesawat ada 8-10 orang yang naik bus.”

Meski saat ini sudah ada Batik Solo Trans tujuan bandara, dia mengatakan bus khusus dari bandara ke terminal tetap punya potensi mengangkut penumpang. Bahkan bukan tidak mungkin Batik Trans akan ditarik dari bandara dan cukup sampai Kartasura.
UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

3 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

19 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

4 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

7 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

14 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

19 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

24 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

25 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya