BI: Rupiah Masih Akan Tertekan

Reporter

Editor

Rabu, 8 September 2004 19:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah mengungkapkan bahwa tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut akibat pengaruh faktor eksternal luar negeri dan internal. Rupiah masih akan mengalami tekanan, katanya dalam acara rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Rabu (8/9) siang. Menurut Burhan, sekarang ini volatilitas rupiah cukup rendah dan masih stabil di level Rp 9.200-9.300 setelah sempat melemah ke Rp 9.500 per 1 US$. Akan tetapi tekanan dari dalam negeri seperti permintaan valuta asing yang tinggi dari sektor korporasi untuk membiayai impor masih akan besar. Permasalahannya, kata Burhan, mayoritas perusahaan yang tinggi kebutuhan valasnya berasal dari sektor yang bukan penghasil devisa, seperti BUMN, otomotif dan industri makanan. Selain impor, mereka juga membutuhkan dolar untuk mempersiapkan pelunasan kewajiban luar negerinya yang jatuh tempo. Bank sentral, kata Burhan, sudah melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan rupiah dalam kerangka kebijakan stabilisasi makro ekonomi yang mencakup tiga aspek, yakni kebijakan pengendalian kelebihan likuiditas rupiah, kebijakan penyempurnaan ketentuan berkaitan dengan posisi devisa netto perbankan, dan peningkatan pemantauan valas. Langkah kebijakan tersebut, kata Burhan, sebenarnya sudah cukup berhasil menekan gejolak nilai tukar rupiah. Walaupun demikian, stabilitas nilai tukar tetap harus mendapat perhatian utama terkait risiko kemungkinan adanya pembalikan modal asing akibat masih tingginya permintaan dolar yang bersumber dari aliran modal jangka pendek.Amal Ihsan Tempo News Room

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

18 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

22 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

KPPU Tunjuk Tiga Penasihat, Ada Mantan Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian

23 jam lalu

KPPU Tunjuk Tiga Penasihat, Ada Mantan Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian

KPPU menetapkan tiga tokoh sebagai dewan penasihat juga menunjuk tiga ahli sebagai Dewan Pakar

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat hingga Rp 15.990 Terhadap Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 15.990 sampai Rp 16.070

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

8 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya