Bea Cukai Meragukan Maraknya Penyelundupan Gula

Reporter

Editor

Senin, 28 Juli 2003 11:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meragukan anggapan yang mengatakan mengenai maraknya penyelundupan gula. Sebab, keadaan di pasar menunjukkan hal sebaliknya. Logikanya, kalau penyelundupan marak, maka pasar akan kelebihan pasokan. Sehingga harga jatuh, kata Dirjen Bea Cukai Eddy Abdurrachman kepada wartawan usai menandatangani nota kesepahaman kerjasama dengan Kantor Bea Cukai Australia di kantornya, Rabu (5/3) sore. Tetapi, jelas Eddy, saat ini ada banyak daerah yang meminta izin untuk mengimpor gula sendiri. Alasannya karena harga gula yang cenderung meningkat di daerah-daerah itu. Artinya tidak ada stok gula di sana, ujarnya. Kendati demikian Eddy berjanji pihaknya akan tetap serius menanggulangi kemungkinan penyelundupan itu. Dia menyebutkan selama ini ada beberapa kasus upaya memasukkan gula secara ilegal yang telah ditanganinya. Misalnya penangkapan di Tanjung Balai Karimun dan beberapa kapal kecil bermuatan 10-30 ton gula di sepanjang pantai timur Sumatera, dan beberapa daerah di Kalimantan. Selain itu Dirjen Bea Cukai telah menyebarkan surat edaran ke seluruh kantor mereka untuk memberi perhatian pada modus-modus penyelundupan seperti banyak diungkapkan selama ini. Tetapi Eddy kembali mengeluhkan minimnya sarana yang dimiliki instansinya. Terbatasnya armada kapal patroli, katanya, tidak memungkinkannya mengawasi secara ketat seluruh pesisir di Indonesia. Oleh karena itu penanganan hal ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Bea Cukai, tanpa kerjasama terintegrasi dengan instansi penegak hukum lainnya. Eddy berpendapat, salah satu pemicu maraknya penyelundupan gula adalah adanya aturan-aturan yang membatasi importasi komoditi tersebut. Sebab lain karena tingginya tarif masuk produk dan besarnya permintaan konsumen di pasar. Ini yang mendorong orang untuk melakukan penyelundupan, Menurut Eddy, permintaan pasar atas gula di dalam negeri sangat tinggi. Sebaliknya, untuk memasukkan produk itu melalui impor terhambat karena importir yang terbatas. Sementara tarif yang dikenakan cukup tinggi. Sehingga ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memasukkannya secara ilegal. Itu wajar dimanapun, ujarnya. Tetapi Eddy menolak jika dikatakan bahwa pernyataannya itu berarti dia menginginkan pencabutan Surat Keputusan (SK) Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 643 yang membatasi jumlah importir gula dengan hanya memberi izin kepada perusahaan yang ditunjuk. Direktorat Bea dan Cukai, kata Eddy, tidak berwenang mengevaluasi peraturan itu. Sehingga yang bisa dilakukannya hanyalah mengimplementasikan semua peraturan perdagangan internasional yang sudah ditetapkan. Sepanjang SK itu berlaku, Bea Cukai akan konsisten melaksanakannya, tegas dia. Eddy juga menegaskan bahwa pihaknya tetap akan menolak gula yang diimpor oleh importir resmi, jika mereka bukan yang ditunjuk berdasarkan SK itu. Y. Tomi Aryanto --- TNR

Berita terkait

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

4 menit lalu

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

Nama Arief muncul di antara sebelas calon anggota Pansel KPK yang beredar.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

6 menit lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Tolak RUU Penyiaran, Puluhan Jurnalis di Kota Malang Demo di DPRD

8 menit lalu

Tolak RUU Penyiaran, Puluhan Jurnalis di Kota Malang Demo di DPRD

Puluhan jurnalis di Kota Malang, Jawa Timur menggelar demo menolak RUU Penyiaran. Mereka menyebut itu mengekang kebebasan pers.

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

8 menit lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

14 menit lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

1,4 Juta Sertifikat Tanah di Kabupaten Bekasi akan Beralih ke Elektronik

16 menit lalu

1,4 Juta Sertifikat Tanah di Kabupaten Bekasi akan Beralih ke Elektronik

Sebanyak 1,4 juta sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi akan diubah dari dokumen fisik ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Marilyn Manson Menyepakai Kontrak Rekaman dengan Label Baru

21 menit lalu

Marilyn Manson Menyepakai Kontrak Rekaman dengan Label Baru

Penyanyi rock Amerika Serikat Marilyn Manson menyepakati kontrak rekaman baru dengan label independen Nuclear Blast

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

22 menit lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

Pembaruan iOS 17.5 Bawa Bug, Foto Lama yang Sudah Dihapus Bisa Muncul Lagi

24 menit lalu

Pembaruan iOS 17.5 Bawa Bug, Foto Lama yang Sudah Dihapus Bisa Muncul Lagi

Dampak dari bug di iOS 17.5 ini dinilai membawa masalah privasi yang sangat besar, sebab foto yang dihapus seharusnya tidak disimpan server Apple.

Baca Selengkapnya

Ekaterina Antropova Cemerlang, Bawa Tim Bola Voli Putri Italia Kalahkan Jerman di VNL 2024

25 menit lalu

Ekaterina Antropova Cemerlang, Bawa Tim Bola Voli Putri Italia Kalahkan Jerman di VNL 2024

Ekaterina Antropova membawa tim bola voli putri Italia meraih kemenangan perdana di VNL 2024 dengan menekuk Jerman.

Baca Selengkapnya