Konsumsi Beras Ditargetkan Turun 1,5 Persen  

Selasa, 26 Maret 2013 14:24 WIB

Seorang petani menanam padi di kawasan Depok, Jawa Barat, Rabu (27/01). Pemerintah menargetkan produksi beras nasional 2010 meningkat 120 persen untuk mencadangkan keamanan kekurangan pasokan dalam negeri. TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Achmad Suryana, menargetkan konsumsi beras sebagai sumber karbohidrat bisa terus dikurangi. “Targetnya konsumsi beras turun minimal 1,5 persen per tahun,” ujarnya di kantor Kementerian Pertanian, Selasa, 26 Maret 2013.

Dibandingkan dengan negara Asia lain, konsumsi beras penduduk Indonesia mencapai 139,15 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan rata-rata konsumsi beras dunia hanya 60 kilogram per kapita per tahun.

Penurunan tingkat konsumsi beras ini dilakukan melalui diversifikasi pangan dengan peningkatan pangan lokal, terutama beras analog. "Pangan lokal bila difokuskan bisa diolah menjadi sumber karbohidrat sehingga mampu menekan permintaan terhadap beras dari padi," kata dia.

Beras analog merupakan beras yang terbuat dari pangan lokal, seperti umbi-umbian, jagung, dan singkong. Selama ini masyarakat terbiasa mengkonsumsi beras yang berasal dari tanaman padi.

Sejauh ini, beras analog telah dilakukan di 10 kabupaten percontohan, seperti Maluku Tenggara dan Maluku Tengah yang mengembangkan beras analog dari Sagu, Nusa Tenggara Barat dengan beras analog dari singkong. Juga di Yogyakarta, Lampung, dan Riau. Tahun ini akan ada perluasan proyek percontohan ke 20 kabupaten baru sehingga total ada 30 kabupaten yang sudah diperkenalkan beras analog.

Penganekaragaman konsumsi pangan sebetulnya telah ada sejak lama. Sejak tahun 1969, telah diperkenalkan beras tekad dari singkong untuk mengganti beras. Lalu di tahun 2011, penganekaragamaman pangan diarahkan berbasis sumber daya lokal.

Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan (BPK), Sri Sulihanti, mengatakan saat ini pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal seperti aneka umbi, jagung, dan sagu masih rendah. Kecuali beras, produksi bahan pangan lain berfluktuasi, baik jumlah maupun mutu.

Teknologi penepungan pun relatif belum berkembang. "Terigu memakan devisa negara cukup tinggi karena tidak bisa diproduksi di sini sehingga harus impor," kata Sri Sulihanti.

ROSALINA

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

13 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

45 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

56 hari lalu

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

59 hari lalu

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya