TEMPO.CO, Bojonegoro - Para ibu rumah tangga kembali menjerit dengan kenaikan bumbu dapur. Salah satunya kenaikan harga cabai rawit. Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, harga 1 kilogram cabai rawit sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu.
Di sejumlah pasar tradisional di Bojonegoro, beberapa jenis cabai memang rata-rata naik. Misalnya, cabai rawit harganya sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 55 ribu per kilogram. Sedangkan cabai merah harganya sekitar Rp 25 ribu per kilogram. Adapun untuk cabai putih sedang harganya Rp 20 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai tersebut mulai terjadi hari ini.
Padahal, dua hari lalu, di Pasar Besar Kota Bojonegoro, harga cabai rawit masih di kisaran Rp 33 ribu hingga Rp 37 ribu per kilogram. Tetapi, dalam jangka waktu dua hari, harganya melonjak sekitar Rp 8.000. Sedangkan harga normal cabai pedas ini sekitar Rp 12 ribu per kilogram.
Selain cabai, bumbu dapur yang masih melambung yaitu bawang merah. Di Bojonegoro, harganya kini mencapai Rp 50 ribu per kilogram atau jauh dari normal, di mana hanya sekitar Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang merah di tingkat petani Bojonegoro bagian selatan sekitar Rp 20 ribu dari harga sebelumnya Rp 5.000 per kilogram.
Menurut Darsi, pedagang kelontong di Pasar Besar Bojonegoro, harga bawang merah memang terus naik dalam dua pekan ini. Kenaikannya rata-rata sekitar Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per hari. Kenaikan ini jadi aneh karena sebagian wilayah di Kecamatan Bojonegoro adalah penghasil bawang merah. Seperti di Kecamatan Sukosewu, Kedungadem, Gondang, Sugihwaras, dan sebagian di Temayang. “Bawang merah dibawa ke mana?” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.
Sebagian bawang merah dari Bojonegoro dijual ke Kabupaten Nganjuk, yang berjarak 40 kilometer arah ke selatan Bojonegoro. Nganjuk selama ini juga dikenal sebagai sentra bawang merah di Jawa Timur.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito atau Mbak Cicha, memimpin kegiatan penyaluran hasil infaq Pondok Ramadan kepada warga, di Pendopo Kecamatan Purwoasri, Rabu, 27 Maret 2024.
