Rupiah Mandek di Kisaran 9.690

Senin, 11 Maret 2013 17:39 WIB

Ilustrasi rupiah. REUTERS/Supri

TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya katalis positif membuat rupiah tak berdaya menghadapi superioritas dolar.


Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah kembali melemah 12 poin (0,13 persen) ke level 9.697 per dolar Amerika. Tekanan dolar terhadap mata uang regional turut berimbas pada pelemahan rupiah.


Pengamat pasar uang, Lindawati Susanto, mengatakan, rupiah masih kesulitan untuk menguat dan cenderung stabil di posisinya saat ini. Rupiah, seperti aset-aset berisiko lainnya, cenderung bergantung pada sentimen di pasar. "Bila tidak ada sentimen yang benar-benar kuat, rupiah sulit menguat lebih jauh."


Sentimen positif dari membaiknya data tenaga kerja di Amerika pekan lalu terkompensasi dengan Fitch yang menurunkan rating utang Italia dari A- ke BBB+ dengan outlook negatif. Imbasnya, dolar kembali mendominasi bahkan euro sempat terpeleset ke US$ 1,29.


Dari regional, meningkatnya ekspor Jepang seiring melemahnya nilai tukar yen di kisaran 96 per dolar kurang direspons positif oleh pelaku pasar uang. Pasalnya, di saat yang sama data manufaktur Cina justru melemah.


Advertising
Advertising

Menurut Lindawati, pelambatan ekonomi membuat pertumbuhan ekonomi tidak sama dan tidak seragam. Ketika muncul satu sentimen positif di satu negara, kondisi negara lain justru negatif. "Inilah yang menyebabkan aset-aset berisiko diliputi ketidakpastian dan selalu dibayangi oleh The Greenback."


Hingga pukul 17.20 WIB, mata uang Asia melemah pada dolar AS. Dolar Singapura ditransaksikan di 1,2491 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7570 per dolar AS, won 1.095 per dolar AS. Kemudian yuan 6,2185 per dolar AS, dan ringgit 3,1102 per dolar AS.


M. AZHAR | PDAT



Berita terpopuler:

Penghafal Al Quran Bisa Masuk Fakultas Kedokteran
Brimob Jaga Lokasi Penangkapan Kelompok Hercules

Duit Suap Djoko untuk DPR Diberikan di Parkiran

Dukungan Polri di Bawah Kemendagri Meluas

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

3 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

19 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

23 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

8 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

9 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya