BJB Bantah Berikan Kredit ke Cipta Inti Parmindo

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 8 Maret 2013 22:33 WIB

TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Jabar Banten (BJB) membantah telah mengucurkan kredit kepada PT Cipta Inti Parmindo sebesar Rp 250 miliar. Direktur Utama BJB Bien Subiantoro mengoreksi pemberitaan yang menyebutkan Cipta Inti meminta kredit Rp 76 miliar, lantas malahan dikucurkan Rp 250 miliar."Terbalik itu, Cipta Inti itu minta Rp 250 miliar dan yang diberikan Rp 76 miliar," katanya seusai konferensi pers kinerja Jumat 8 Maret 2013 di Jakarta.

Ia pun mengakui kini kredit tersebut menjadi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar Rp 71,118 miliar. Namun sayang ia enggan mendetailkan lebih jauh mengenai dugaan fraud allegation ini.

Diwawancarai terpisah, Corporate Secretary Bank Jabar Banten Sofi Suryasnia menyatakan dalam hal ini (fraud allegation) BJB menjadi korban. "Ini kan kita yang melaporkan, tentang lain-lainnya kami serahkan ke ranah hukum saja," katanya.

Sampai dengan 2012, BJB mencatatkan NPL sebesar Rp 464,161 miliar. Cipta Inti merupakan NPL terbesar kedua, setelah PT Pracino Multi Finance sebesar Rp 73,668 miliar karena end uses failure di Trans Bandar Lampung.

Bien mengungkapkan besarnya NPL ini rata-rata merupakan NPL yang persetujuan kreditnya sebelum September 2011. "Karena kami baru ada risk reviewer itu sejak September 2011, semenjak ada itu jumlah NPL berkurang," katanya.

Mengutip laporan majalah Tempo, BJB diketahui mengucurkan kredit senilai Rp 250 miliar ke PT Cipta Inti Pramindo. Dalam dokumen persetujuan kredit nomor 153/SBY-KOM/2011 tertulis kredit senilai Rp 250 miliar itu diperuntukkan buat membiayai proyek tahun 2011, yang pendanaannya diambil dari APBN dan APBD. Suku bunga yang diterapkan efektif mengambang 13,25 persen, yang dievaluasi setiap tiga tahun.

Dari total kredit itu, akhirnya yang dipakai hanya Rp 100 miliar. Dana Rp 60 miliar dimanfaatkan untuk membiayai proyek pengadaan pakan ikan di Kementerian Kelautan dan Perikanan serta proyek pengadaan benih PT Sang Hyang Seri (Persero). Kasus kredit fiktif ini juga menyeret Komisaris PT Radina Niaga Mulia, Elda Devianne Adiningrat, sebagai tersangka.

PT Radina Niaga merupakan salah satu vendor PT Cipta Inti Parmindo yang menerima fasilitas kredit Bank Jabar. Kredit tersebut diduga mengalir dari trio Elda, Ahmad Fathanah, dan Luthfi Hasan Ishaaq. Kepada Direktur Utama Cipta Inti Parmindo, Yudi Setiawan, Fathanah dan Elda menjanjikan sejumlah proyek. "Fathanah dan Elda mengaku bisa membuka pintu agar mendapat proyek di berbagai tempat," kata dia.

Awalnya, Yudi hanya mengajukan kredit sebesar Rp 76 miliar kepada Bank Jabar. "Namun, saat permohonan diajukan, tanpa diminta, bank menaikkan plafon menjadi Rp 250 miliar," kata Yudi. Kemudahan ini diduga berkaitan erat dengan peranan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Pemda Jawa Barat sendiri memiliki 30 persen saham di bank daerah itu.

ANANDA PUTRI

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

9 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

9 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

22 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

25 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

25 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

27 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya