TEMPO.CO , Jakarta: HSBC Indonesia Senior Executive, Head of Corporate Banking, Amanda Murphy memprediksi ekspor Indonesia tetap akan didominasi komoditas hingga 2030. "Komoditas akan tetap jadi mayoritas," ujar Amanda, Rabu, 27 Februari 2013.
Dalam diskusi dengan wartawan, Amanda menyampaikan prediksinya, minyak dan mineral tetap akan jadi ekspor utama Indonesia hingga 2030. "Ini akan jadi kunci pertumbuhan ekspor," ucap Amanda. Pertumbuhan ekspor minyak dan mineral berada di atas 20 persen.
Amanda menjelaskan tingginya pertumbuhan ekspor minyak dan mineral juga terkait dengan tetap tingginya permintaan dari sejumlah negara. Selain Jepang, Amanda melihat permintaan yang lebih besar Cina, India dan Korea. "China, India, dan Korea akan mengambil alih kepemimpinan Jepang sebagai pengimpor komoditas dari Indonesia," ujarnya. Cina akan jadi tujuan utama ekspor pada 2020.
Amanda juga menilai upaya pemerintah Indonesia melakukan hilirisasi produk dan meningkatkan value added produk komoditas yang diekspor, tak akan berbuah dalam waktu singkat. Ia menjelaskan, untuk mengembangkan produk jenis ini, Indonesia membutuhkan tenaga ahli.
Untuk itu, Indonesia disarankan mengirim tenaga kerjanya untuk belajar dari negara-negara yang ahli di bidang ini dan membawa tenaga ahli dari luar. "Bisa juga dengan membuka kerjasama dengan perusahaan yang ahli di bidang ini," kata Amanda.
Indonesia, diprediksi Amanda akan jadi satu di antara 10 negara dengan pertumbuhan ekspor tertinggi hingga 2030, yakni di atas 10 persen. Namun, nilai impor Indonesia juga akan tumbuh tinggi, terutama berupa barang modal untuk infrastruktur dan produk konsumen untuk pasar domestik.
Jika sepanjang 2013-2015, impor masuk ke Indonesia dari Mexico, India dan Mesir diprediksi tumbuh paling tinggi. Adapun pada 2016 - 2020 impor masuk ke Indonesia dari India diperkirakan tumbuh paling cepat diikuti Vietnam dan Cina. Adapun pada 2021 - 2030, Vietnam diprediksi akan memimpin diikuti India dan Bangladesh.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
3 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan
19 Desember 2023
Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.
CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI
12 Desember 2023
CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.