Ekspor Ikan Teri dari Rembang Terhenti

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 19 Februari 2013 18:33 WIB

Tiga nelayan memilih ikan yang akan dipindang di Rembang, Jawa Tengah, (12/1). Buruknya kualitas ikan pindang membuat harganya turun dari Rp.900 menjadi 600 rupiah perekor. Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Rembang - Ekspor ikan teri dari Rembang, Jawa Tengah, dihentikan karena pasokan dari nelayan sepi akibat cuaca buruk. Di Rembang, terdapat 18 perusahaan pengolahan ikan kering. Bahan bakunya dipasok oleh nelayan Rembang, Pati, Jepara, dan Tuban. “Pasokan terhenti karena cuaca buruk, sehingga nelayan tidak berani melaut,” kata Mustari, pengusaha pengeringan CV Mahera, Rembang, Selasa, 19 Februari 2013.

Ikan teri (Stelephous commersonii) merupakan primadona pasar ekspor Jepang dan Singapura. Pasar Jepang lebih menggemari ikan teri kelas satu dengan kategori S, yakni dengan ukuran 1-1,5 sentimeter. “Kami dapat ekspor 10-15 ton per bulan melalui perantara eksportir asal Gresik dan Jakarta,” kata Mustari.

Belakangan ini, tangkapan teri di perairan Rembang mulai sulit. Nelayan yang melaut mulai pagi hari hingga pukul 12 siang hanya bisa memperoleh 25 kilogram ikan teri. Akibat cuaca buruk, sebagian besar dari 18 perusahaan pengolah ikan kering tutup. Padahal, tiap tahun, perusahaan itu mampu produksi 4.410 ton dengan nilai Rp 154,35 miliar.

Selama cuaca buruk, sejumlah nelayan Rembang berusaha mengadu nasib ke perairan Lampung. Wilayah perairan Lampung sangat menjanjikan dibanding Rembang. “Mereka betah tinggal selama beberapa bulan hanya untuk menangkap ikan teri,” kata Rasno, Kepala Desa Pasarbanggi, Kecamatan Rembang.

Dalam sehari, seorang nelayan bisa mengantongi uang Rp 2-3 juta. Ada sekitar 200 nelayan Rembang yang berlayar ke Lampung. Selain itu, nelayan Rembang juga menangkap ikan teri di perairan Maringgai, Sumatera, dengan hasil tangkapan berkisar Rp 2 juta sampai Rp 12 juta per hari. “Kalau lagi sepi masih bisa Rp 2 juta per hari,” ujar Rasno.

Kesulitan bahan baku juga dialami usaha ikan pindang. Dari 100 ton ikan pindang sehari yang dihasilkan 509 unit dengan nilai produksi Rp 420 miliar, masih sangat bergantung pada ikan asal Cina. “Pasokan ikan lokal kosong, terpaksa kami menggunakan ikan impor asal Cina,” kata Eko Waluyo, importir ikan Rembang.

BANDELAN AMARUDIN

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya