Panin Sekuritas Targetkan Transaksi Harian Rp 130 Miliar  

Reporter

Rabu, 30 Januari 2013 17:23 WIB

Monitor pergerakan saham gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) menargetkan peningkatan rata-rata transaksi harian pada tahun ini menjadi sekitar Rp 120 sampai dengan 130 miliar. Dibandingkan rata-rata transaksi harian tahun lalu sebesar Rp 100 miliar, target tahun ini terjadi peningkatan 20 sampai 30 persen.

"Jumlah investor kami saat ini ada 10 ribu. Namun yang aktif bertransaksi baru sekitar 6.000-an," kata Direktur Utama PT Panin Sekuritas Tbk, Handrata Sadeli, kepada wartawan seusai acara Panin Asset Management Outlook 2013 di Pacific Place, Jakarta, Rabu, 30 Januari 2013.

Menurut Hendrata, untuk meningkatkan rata-rata transaksi harian ini, Panin akan mendorong investornya agar lebih aktif bertransaksi. Sebagian besar investor Panin adalah investor institusi.

Untuk itu, katanya, kebanyakan transaksi di bisnis brokerage atau perdagangan efek berlangsung secara konvensional. "Meski Panin punya bisnis online, transaksinya masih sekitar 20-30 persen dari total transaksi. Mayoritasnya masih transaksi konvensional."


Handrata menambahkan, kontribusi brokerage dan asset management merupakan penyumbang terbesar bagi pendapatan Panin. Hanya sebagian kecil kontribusi pendapatan dari bisnis penjaminan (underwriting).

Saat ini, Panin Sekuritas sedang menangani obligasi sebuah perusahaan properti. Nilai emisi obligasi tersebut berkisar Rp 300 miliar sampai Rp 500 miliar. Handrata memperkirakan obligasi tersebut bisa dicatatkan pada kuartal I tahun ini. "Kami sedang proses obligasi tersebut. Pernyataan efektif dari OJK diharapkan bisa diperoleh di kuartal I," ucapnya.

Menurut Handrata, bisnis penjaminan emisi pada tahun ini akan lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Dengan prediksi, pemulihan ekonomi di Cina dan Eropa semakin membaik.

Ia mengatakan, kontribusi pendapatan perseroan terbesar masih bersumber dari bisnis asset management dan brokerage. "Asset management kontribusinya sekitar 50 persen, sebagian lagi dari brokerage dan penjaminan kurang dari 10 persen," katanya.


FIONA PUTRI HASYIM

Berita populer

Irwansyah Bebas, Raffi Ahmad: Yah Lu Pulang...

Melongok Rumah Raffi Ahmad di Lebak Bulus

KPK Tangkap Tangan Tiga Pelaku Suap

Hary Tanoesoedibjo Ingin Satukan ISL dan IPL

KPK Sita 2 Plastik Penuh Duit Pecahan Rp 100 Ribu






Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya