Larang Impor 11 Produk, Pemerintah Banjir Dukungan

Senin, 28 Januari 2013 18:08 WIB

Buah impor. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ma'mur Hasanuddin mendukung larangan impor oleh pemerintah terhadap 11 jenis produk hortikultura. Penolakan sementara impor 11 produk hortikultura ini karena bertepatan dengan masa panen petani.

Aturan impor produk hortikultura diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60 Tahun 2012 tentang Rekomendasi Impor Hortikultura dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 60 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura. Atas dasar aturan itu, pemerintah menghentikan sementara keran impor 11 jenis produk hortikultura mulai akhir Januari ini hingga Juni mendatang. Jenis yang dihentikan sementara adalah kubis, wortel, cabai, nanas, melon, pisang, pepaya, durian, bunga krisan, bunga anggrek, dan bunga heliconia.

"Ini sebuah langkah yang baik untuk memperbaiki struktur produksi dan pemasaran buah lokal," kata Ma'mur dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin, 28 Januari 2013.

Menurut dia, kebijakan ini sangat kondusif bagi petani dan merupakan peluang untuk meningkatkan produksi hortikultura dalam negeri. Ia berharap, ke depannya, angka importasi bisa ditekan untuk memberikan ruang bagi produk buah dan sayuran lokal, mengingat selama ini buah-buahan impor telah merajai pasar domestik.

Ma'mur menambahkan, untuk mengantisipasi kebijakan ini, maka pemerintah juga harus memastikan bahwa infrastruktur penunjang dan biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin. Sebab, selama ini yang membuat buah lokal kalah bersaing dengan buah impor di pasaran karena berbagai alasan, seperti aspek pengemasan. "Tapi yang lebih dominan dikarenakan harga yang tinggi dan pasokan yang fluktuatif di tingkat konsumen," kata dia.

Selain membatasi importasi, pemerintah perlu mendorong iklim investasi dalam peningkatan kegiatan usaha hortikultura di dalam negeri. Penyediaan iklim investasi yang kondusif, ia menambahkan, dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para investor. "Distributor pasar modern dan retail tradisional perlu memberikan akses yang maksimal terhadap hasil produksi hortikultura lokal. Perlu ada keberpihakan dalam pengembangan buah dan sayuran lokal," kata Ma'mur.

Dukungan pengaturan impor hortikultura juga datang dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Ketua Bidang Perdagangan HKTI Ismed Hasan Putro mengatakan, langkah pemerintah melarang buah impor selama enam bulan ke depan sangat konstruktif untuk mendorong semangat petani lokal.

Ke depan, ia berharap lebih banyak lagi kebijakan yang berpihak pada nasib petani dan kepentingan nasional. "Saatnya kita konsisten untuk mandiri dalam kebutuhan pangan dan hortikultura. Belajarlah pada bangsa Jepang dan Korea Selatan yang sangat bangga dengan produk hasil bumi sendiri," ujarnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpini, mengatakan, sejak berlakunya peraturan mengenai impor hortikultura, telah terjadi penurunan volume impor sebesar 30 persen.

ROSALINA

Berita terkait

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

22 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

2 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

2 hari lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

3 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

5 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

8 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

16 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

16 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

16 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

22 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya