Harga Cengkeh Melambung, Industri Rokok Menjerit  

Senin, 7 Januari 2013 19:25 WIB

TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Malang - Harga cengkeh terus melambung hingga menyentuh Rp 120 ribu per kilogram dari normalnya Rp 60-80 ribu per kilogram. Padahal, industri rokok yang juga menggunakan cengkeh sebagai bahan baku selain tembakau, selama ini mematok harga cengkeh maksimal Rp 70 ribu per kilogram.

"Karena harga cengkeh naik terus, pengusaha rokok kecil merugi dan terancam gulung tikar," kata Ketua Harian Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi), Heri Susianto, di Malang, kemarin.

Menurut Heri, pengusaha rokok skala kecil terancam bangkrut karena tak bisa menaikkan harga rokok dengan tiba-tiba. Hal ini berbeda dengan perusahaan rokok besar yang bermodal kuat dan bisa mengatur harga jual produk lebih murah.

Heri khawatir kenaikan harga cengkeh akan mengancam produsen rokok keretek. Apalagi jumlah produsen rokok kretek di Indonesia terus merosot. Pada 2009 jumlah pabrik rokok keretek mencapai 2.500 perusahaan, kini menyusut hanya 1.500 perusahaan.

Kini, 1.500 perusahaan rokok skala kecil dan menengah yang tersisa itu bakal rontok kembali jika harga cengkeh tak kembali stabil. Karena itu, Formasi mendesak pemerintah untuk turun tangan mengendalikan harga cengkeh di pasaran serta mematok harga sesuai dengan golongan untuk menyelamatkan produsen rokok kecil. “Kalau tidak, bisa-bisa kejadian pada 2011 terulang, saat harga cengkeh sampai Rp 250 ribu per kilogram. Pengusaha kecil bangkrut semua,” katanya.

Saat ini, produk rokok yang beredar di pasaran antara lain rokok keretek filter, keretek nonfilter, dan filter putih. Kandungan cengkeh untuk masing-masing rokok berbeda. Keretek filter membutuhkan cengkeh 18 persen-20 persen, keretek nonfilter membutuhkan cengkeh lebih banyak, yaitu 30 persen-40 persen. Adapun harga jual rokok keretek berkisar Rp 3.000-Rp 4.000 per bungkus.

Kementerian Pertanian mengatakan, kenaikan harga cengkeh disebabkan tingginya permintaan untuk bahan baku industri. Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Kementerian Pertanian, Azwar AB, mengatakan, selama ini hampir 90 persen produksi cengkeh nasional memenuhi kebutuhan industri rokok.

Menurut dia, harga naik ini juga kemungkinan disebabkan petani banyak yang menahan hasil produksinya untuk tidak dijual. "Dulu kan petani sistemnya panen jual. Sekarang karena tahu harga bagus jadi dijemur lama dan disimpan," kata Azwar ketika dihubungi, Senin, 7 Januari 2013.

Ia menambahkan, cengkeh merupakan tanaman rempah yang tahan disimpan. Cengkeh mampu disimpan selama empat hingga lima tahun. "Bisa tahan kalau tingkat kekeringannya bagus," ujarnya.

Kebutuhan cengkeh untuk industri rokok sekitar 1100-110 ribu ton per tahun. Namun Azwar menambahkan, industri rokok tidak akan kekurangan pasokan. "Karena industri rokok biasanya sudah punya stok untuk dua sampai tiga tahun," katanya.

ROSALINA | EKO WIDIANTO

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

9 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

5 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

6 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

6 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

7 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

11 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

28 hari lalu

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

31 hari lalu

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

31 hari lalu

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya