Mobil Listrik ala Dahlan Terkendala Infrastruktur

Selasa, 25 Desember 2012 18:15 WIB

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan keluar dari mobil sport elektrik merk Tucuxi usai melakukan test drive di area Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (23/12). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan Indonesia sebenarnya berpotensi mengembangkan mobil listrik seperti yang dimiliki Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Namun syaratnya, Indonesia harus memiliki infrastruktur yang dibutuhkan.

"Bisa saja dikembangkan, tapi pasar mobil listrik memang masih kecil. Di Jepang saja masih 0,5-1 persen," katanya kepada Tempo, Selasa, 25 Desember 2012.

Menurut dia, mobil listrik masih akan menjadi second car, bukan first car. Sebab, pengisian listriknya masih terbilang sulit. Di Jepang, ada beberapa daerah di mana mobil listrik menjadi first car, tapi mobil tersebut digunakan untuk jarak tempuh yang terbatas.

Kementerian Perindustrian menilai ada dua faktor utama yang mempengaruhi pengembangan mobil listrik secara komersial. Pertama, pengembangan infrastruktur untuk pengisian listrik sebagai bahan bakar dan teknologi baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga mobil listrik.

Pembangunan infrastruktur pengisian listrik pun bukan menjadi hal yang mudah. Budi menilai pemerintah daerah setempat sebagai otoritas yang berwenang harus memiliki komitmen yang besar untuk membangun stasiun pengisian listrik. "Mobil listrik terhambat menjadi komersial karena ketersediaan untuk fasilitas quick charge yang terbatas," katanya.

Mobil listrik bisa saja di-charge di rumah, tetapi kapasitas listrik di rumah tersebut harus mencapai 3.000 KVA. Pengisian pun berlangsung lama, yakni sekitar 6 jam. Hal ini dinilai menjadi hambatan karena jumlah masyarakat yang memiliki rumah dengan kapasitas listrik 3.000 watt juga belum menjadi mayoritas.

Hambatan kedua adalah baterai yang digunakan untuk menggerakkan mobil listrik. Menurut Budi, berat baterai mobil listrik bisa mencapai 250-300 kilogram. Baterai ini bisa membuat mobil menjadi lebih berat. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mengurangi jumlah orang dalam mobil atau memindahkan kursi belakang. "Masalah berat baterai bisa diatasi jika ada pengembang yang bisa menghasilkan baterai dengan berat yang lebih ringan," katanya. Sekali mengisi baterai, jarak tempuh mobil bisa mencapai 120 kilometer.

Untuk mengembangkan mobil listrik di dalam negeri, Indonesia membutuhkan kerja sama pemerintah daerah untuk menyiapkan stasiun pengisian listrik, pengusaha yang berani mengambil risiko, serta produsen yang bisa mengembangkan baterai dengan berat yang jauh lebih ringan. Masalah harga, Budi memperkirakan mobil listrik bisa dijual dengan harga Rp 160 juta untuk mobil listrik berukuran kecil dan Rp 250-300 juta untuk mobil listrik berukuran besar.

Kisaran harga ini berlaku karena pajak penjualan atas barang mewah (PpnBM) belum diberlakukan. Jika PpnBM berlaku, kemungkinan harga akan naik. Budi sendiri tidak berani memprediksi berapa tahun lagi mobil listrik komersial bisa dikembangkan di Tanah Air.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

4 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

6 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

10 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

10 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

11 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

11 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

16 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

20 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya