Anggaran Tak Terserap Bisa untuk Tambal Subsidi  

Minggu, 23 Desember 2012 23:05 WIB

Pengendara sepeda motor mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Erani Yustika, menilai pembengkakan subsidi anggaran bisa ditambal dari anggaran tak terserap selama 2012. "Tahun ini penyerapan anggaran 96 persen. Sebanyak 1 persen mewakili Rp 15 triliun. Berarti ada Rp 60 triliun yang tak terserap," ujar Erani kepada Tempo, Ahad, 23 Desember 2012.

Kementerian Keuangan melansir total subsidi energi tahun 2012 mencapai Rp 270 triliun. Padahal, dalam APBN Perubahan 2012, anggaran subsidi energi hanya Rp 225 triliun. Artinya, anggaran subsidi membengkak Rp 45 triliun.

Menurut Erani, selain dari anggaran tak terserap, pemerintah juga bisa menambalnya dengan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) 2011, yaitu dari anggaran risiko fiskal. "Tak masalah diambilkan dari APBN tahun ini juga, yang penting persetujuan DPR," ucapnya. Ia menilai justru aneh jika tambalan subsidi itu akan dibebankan ke APBN 2013.

Hanya saja, Erani mengungkapkan, harus dilihat juga dari segi penerimaan pajak. Hingga kini penerimaan pajak baru mencapai 92,8 persen. Menurut Erani, jika penerimaan pajak kurang dari 5 persen saja berarti ada sekitar Rp 45 triliun yang tak masuk anggaran. "Tentu perlu diperhitungkan," katanya.

Meski anggaran energi membengkak Rp 45 triliun tahun ini, Erani berpendapat pemerintah belum tentu akan menaikkan harga bahan bakar minyak tahun depan. "Sepertinya sulit untuk megeluarkan kebijakan yang tidak populer tahun depan," katanya. Menjelang pemilu, kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah cenderung bersifat menguntungkan dalam jangka pendek, tapi mengabaikan keuntungan jangka panjang. "Itu ciri-cirinya," katanya.

Jika asumsi harga minyak dunia tak beda jauh dari asumsi dalam APBN 2013, yakni US$ 100 per barel, Erani yakin tak akan ada kenaikan harga. "Kecuali seperti Juli 2008, minyak US$ 145 per barel. Saat itu tekanan kepada pemerintah untuk mengambil kebijakan tak populer lebih kuat," ujarnya.

Erani memperkirakan kuota subsidi BBM akan kembali melebihi target pada 2013. Jika pemerintah menganggarkan 46 juta kiloliter, Erani memperkirakan hingga akhir tahun konsumsi BBM bersubsidi menembus 50 juta kiloliter. Jika menggunakan asumsi harga minyak US$ 100 dolar per barel dan kurs rupiah Rp 9.300, bisa diperkirakan subsidi energi bakal bertambah Rp 3,72 triliun.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

2 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

11 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

22 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

34 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

43 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

46 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

50 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

52 hari lalu

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

Dana BOS yang selama ini cukup banyak membantu pendidikan justru diwacanakan dialihkan sebagian ke program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya