Menko Dorodjatun: Banyak Produk Kerajinan Tak Jalani Uji Laboratorium

Reporter

Editor

Senin, 28 Juli 2003 09:29 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti mengingatkan pentingnya uji laboratorium bagi produk-produk ekspor, khususnya untuk barang kerajinan. Uji laboratorium ini penting agar tidak menemui kendala di pasar internasioal mengingat persaingan akan makin ketat. "Melihat produk yang dipamerkan di sini, saya gembira sekali. Cuma, saya khawatir banyak perajin yang tidak melakukan tes laboratorium," kata Dorodjatun menjawab pertanyaan wartawan seusai keliling di arena pameran Potensi Daerah (Poda) Expo 2003 di Gedung JEC Yogyakarta, Rabu (5/3). Uji laboratorium yang dimaksud Dorodjatun diantaranya adalah uji kelembaban. Tanpa uji kelembaban, Dorodjatun khawatir produk kerajinan Indonesia akan pecah ketika sampai di Jepang, Eropa atau AS yang tingkat kelembabannya sangat rendah. "Ketika sampai di tangan pembeli, berang-barang dari kayu, bambu, kulit atau anyaman, saya khawatir akan pecah di sana," ujarnya. Selain soal uji kelembaban, Dorodjatun juga mengingatkan pentingnya memahami tuntutan pasar di dunia internasional. Salah satunya adalah penggunaan cat yang tidak mengelupas atau beracun."Juga tentang penggunaan paku yang harus menggunakan bahan yang tidak mudah karatan agar aman bagi anak-anak, tandasnya. Disamping desain dan materi produk, Dorodjatun juga mengingatkan pentingnya kerjasama dengan lembaga perbankan sebagai penghubung antara kepentingan industri di daerah dengan kepentingan pembeli di luar negeri. Sebab, toko cinderamata dan supermarket di luar negeri mempunyai persyaratan yang hanya bisa ditangani oleh lembaga perbankan. Di sisi lain, dukungan lembaga perbankan bagi kalangan pengusaha mikro, kecil dan menengah juga harus makin ditingkatkan. Berdasar laporan yang diterimanya, tahun lalu BI menyalurkan kredit bagi usaha mikro, kecil dan menengah sebesar Rp 32 triliun dari plafon yang dipasang sebesar Rp 30 triliun. "Kalau bisa, tahun ini saya ingin sekali meningkatkan plafonnya sampai Rp 42 triliun agar benar-benar bisa menggerakkan lebih banyak kegiatan di daerah untuk ekspor," tegasnya. Menjawab pertanyaan tentang kendala yang dialami dunia perbankan untuk menyalurkan kredit bagi pengusaha mikro, kecil dan menengah, Dorodjatun menyatakan rata-rata mengeluhkan tentang agunan. Kebijakan agunan justru membatasi kemampuan bank untuk memberikan dukungan yang sesuai dengan arus kas. "Kalau agunan hanya bernilai satu juta rupiah, misalnya, kalau ternyata omsetnya bisa lebih besar, mengapa bank tidak memberanikan diri. Kedua, ternyata batas yang diberikan oleh masing-masing cabang terlalu rendah. Saya dengar dari DIY, ketua-ketua cabang mulai dianjurkan naik sampai ke lima miliar rupiah per pinjaman dan tidak usah melapor ke atas. Itu diputuskan direktur cabang. Dengan demikian sekarang direktur cabang harus mengenal betul produk-produk seperti yang kita lihat pada pameran ini. Potensi Daerah (Poda) Expo 2003 di gedung JEC ini dibuka oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (4/3), dan akan berlangsung hingga tanggal 9 Maret mendatang. Pameran ini menampilkan barang-barang kerajinan dari berbagai kabupaten dan kota di seluruh Indonesia Heru CN --- TNR

Berita terkait

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

19 menit lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

1 jam lalu

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

Boyamin mengklaim punya data sendiri tentang Robert Bonosusatya dalam pusaran korupsi timah yang telah diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

1 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

3 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

3 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

3 jam lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

3 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

3 jam lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

3 jam lalu

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

3 jam lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya