Rolls Royce Terkait Suap di Cina dan Indonesia

Reporter

Kamis, 6 Desember 2012 18:17 WIB

Logo Rolls-Royce. shipbuildingtribune.com

TEMPO.CO, London - Kabar mengejutkan datang dari Inggris. Pabrikan mesin pesawat, Rolls-Royce, melaporkan dugaan korupsi dan suap di Cina dan Indonesia pada Komisi Antikorupsi Inggris (Senior Fraud Office/SFO).

Kantor berita BBC mengabarkan, kantor perwakilan Rolls-Royce serta mitra usahanya di bidang distribusi, perawatan, dan layanan purnajual terpaksa menyuap "pihak-pihak tertentu" di Cina dan Indonesia. Manajemen Rolls-Royce pun menyatakan akan bekerja sama dengan SFO untuk menyelidiki masalah ini. Kemungkinan pengaduan ini akan berujung sanksi pada individu atau lembaga tertentu.

"Kami tidak menoleransi adanya praktek ilegal dalam bisnis dan akan menempuh tindakan tegas untuk menyelesaikannya," kata Direktur Utama Rolls-Royce, John Rishton, Kamis, 6 Desember 2012.

Manajemen Rolls-Royce juga bakal melaporkan hasil penyelidikan internal pada SFO, terkait kegiatan bisnisnya di Cina dan Indonesia. Perusahaan yang bermarkas di London ini pun menetapkan standar etika baru serta akan menyewa konsultan independen untuk meninjau operasional perusahaan.

Saat ini, Rolls-Royce merupakan pemain besar dalam industri dirgantara sipil maupun militer. Skala usahanya menduduki peringkat kedua terbesar, setelah General Electric Amerika Serikat. Rolls-Royce beroperasi di 50 negara dan mempekerjakan 40 ribu karyawan.

Di Cina, Rolls-Royce memiliki 2 ribu karyawan. Perusahaan itu menguasai pangsa pasar keempat terbesar untuk mesin pesawat sipil serta produk pendukung infrastruktur energi. Sedangkan pasar Rolls-Royce di Indonesia lebih kecil.

Isu pemerasan, suap dan korupsi di Cina dan Indonesia kini semakin menguat. Cina dan Indonesia menempati peringkat 80 dan 118 dalam indeks persepsi korupsi yang diterbitkan Transparansi Internasional. Akibatnya, pemerintah di negara-negara maju kini melancarkan penyelidikan pada perusahaan yang beroperasi di dua negara tersebut.

Salah satu yang sudah terkena sanksi adalah BAE Systems. Perusahaan pemasok senjata terbesar di Eropa itu didenda US$ 450 juta (Rp 4,31 triliun) oleh Amerika dan Inggris pada 2010, lantaran terkait korupsi di Arab Saudi, Republik Cek, Swedia, Hungaria, dan Tanzania.

FERY FIRMANSYAH

Berita terkait

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

8 hari lalu

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

8 hari lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

4 Maret 2024

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

4 Maret 2024

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

Kedua anggota TNI yang akan diperiksa KPK pada hari ini adalah ajudan Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

1 Maret 2024

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

Berkas perkara Firli Bahuri dikembalikan lagi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 2 Februari lalu karena belum lengkap.

Baca Selengkapnya

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

28 Februari 2024

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

Dalam sidang kasus suap di Pengadilan Tipikor, Dadan Tri Yudianto beri kesaksian perkenalannya dengan sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

27 Februari 2024

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

Hakim menilai KPK tidak memiliki dua alat bukti yang sah saat menetapkan Helmut Hermawan sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

22 Februari 2024

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

Harun Masiku didakwa dalam kasus suap pada 2021 dan menjadi buron sampai kini. Gugatan praperadilan MAKI soal itu ditolak hakim tunggal PN Jaksel

Baca Selengkapnya

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

21 Februari 2024

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

Dalam sidang, JPU juga mengkonfirmasi hubungan Ketua PN Muara Enim Yudi Noviandri dan Sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

17 Februari 2024

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

Ada 4 tersangka pemberi suap terhadap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba yang akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya