Defisit Perdagangan Kembali Hambat Rupiah  

Reporter

Editor

viva

Kamis, 6 Desember 2012 17:13 WIB

Seorang teller menghitung uang di salah satu bank swasta, di Jakarta, Senin (23/11). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank di Jakarta menguat 30 poin atau 0,32 persen ke level 9.475. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi ambil untung dari para pelaku pasar setelah euro mencetak rekor tertingginya dalam tujuh minggu terakhir memicu apresiasi dolar Amerika Serikat terhadap mata uang Asia, termasuk rupiah.

Setelah sempat menyentuh di atas level US$ 1,31, mata uang Uni Eropa berbalik melemah terhadap dolar AS karena diturunkannya peringkat Yunani oleh S&P serta kecemasan terhadap prospek ekonomi Eropa ikut memberikan tekanan terhadap mata uang lokal.

Alhasil, di transaksi pasar uang hari ini, Kamis, 6 Desember 2012, nilai tukar rupiah ditutup melemah 9 poin (0,09 persen) ke posisi 9.610 per dolar Amerika.

Analis dari Treasury Bank Negara Indonesia, Raditya Ariwibowo, mengemukakan, sentimen defisit neraca perdagangan kembali membebani pergerakan rupiah. Karena sebelumnya diprediksi surplus, justru perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit sehingga neraca tahun berjalan (current account) pada triwulan keempat tahun ini bisa kembali melebar. “Ini yang menjadi ganjalan bagi penguatan rupiah,” tuturnya.

Kendati mempunyai alasan agar mata uangnya tidak menguat untuk melindungi kinerja ekspor, Bank Indonesia tidak lepas tangan dan tetap aktif di pasar untuk menjaga agar rupiah tidak melemah. “Tren rupiah memang masih melemah,” kata Raditya.

Rendahnya inflasi hingga bulan November kemarin sedikit menahan pelemahan rupiah di tengah sentimen negatif defisit perdagangan. Suku bunga BI Rate yang kemungkinan masih akan dipertahankan di level 5,75 persen diharapkan bisa menjadi penyeimbang bagi rupiah.

Masih menurut Raditya, pembicaraan mengenai fiscal cliff (jurang fiskal) yang masih mengalami tarik-ulur antara pemerintahaan Presiden Barack Obama dan Kongres membuat para pelaku pasar masih bersikap wait and see. Hari ini sentimennya positif, namun besoknya berbalik negatif. Masalah jurang fiskal akan tetap menjadi perhatian investor, walaupun Presiden Obama optimistis akan ada solusi sebelum libur Natal.

Mata uang regional sore ini beragam, dolar Singapura menguat tipis 0,01 persen ke 1,2192, dan bath Thailand juga terapresiasi 0,1 persen menjadi 30,66 per dolar AS. Sedangkan won Korea melemah 0,15 persen ke 1.083,1, peso Filipina menyusut 0,15 persen ke 40,93, serta ringgit Malaysia juga turun 0,22 persen menjadi 3,0481 per dolar.

PDAT | VIVA B. K

Berita Terpopuler:
Rumor Nikah 2 Bulan Aceng-Shinta Jadi Omongan

Begini Modus Penipuan ''Anak Anda Kecelakaan''

Bupati Aceng Diduga Memeras Rp 250 Juta

Keluarga Fany Cabut Gugatan Terhadap Bupati Aceng

Terancam Sanksi, PSSI Minta FIFA Adil

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

8 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

7 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya