Gerbong barang pesanan pemerintah Singapura, di pabrik PT. Inka, Kota Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin
TEMPO.CO, Madiun-PT Industri Kereta Api (INKA) melanjutkan produksi kereta api pesanan luar negeri. Perusahaan negara di Kota Madiun itu mengekspor kereta barang dan kereta penumpang pesanan pemerintah Singapura dan Malaysia.
Tahun ini, pemerintah Singapura memesan 20 unit kereta barang jenis wheel wagon dan flat wagon dengan nilai kontrak US$1,69 juta atau setara dengan Rp16,2 miliar kurs sekarang. Sedangkan pemerintah Malaysia memesan 16 kereta penumpang dengan nilai kontrak US$4,8 juta atau sekitar Rp46,2 miliar.
Dari 20 unit kereta barang yang dipesan pemerintah Singapura, 15 unit diantaranya sudah dikirim dalam dua gelombang yakni sepuluh dan lima unit. Sepuluh unit sudah dikirim beberapa bulan lalu dan lima unit saat ini sedang dalam proses pengiriman.
“Besok (Sabtu, 3 Nopember 2012), lima unit flat wagon yang saat ini berada di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dijadwalkan akan diangkut dengan kapal laut menuju Singapura,” kata juru bicara PT INKA Fathor Rasid, Jumat, 2 Nopember 2012. Lima unit kereta barang sisanya akan dikirim menyusul. Ditargetkan sebelum akhir tahun sudah terkirim semua.
Dari 16 unit kereta penumpang pesanan pemerintah Malaysia, seluruhnya sudah selesai dan dikirim dalam dua tahap. Tahap kedua sudah terkirim sekitar sebulan lalu. Kereta pesanan Negeri Jiran itu terdiri dari rangkaian 14 unit kereta penumpang atau Air Conditioned Second Class (ASC), dua unit kereta pembangkit atau Power Generating Car (PGC), dan dua unit kereta makan atau Air Conditioned Buffet Car (ABC).
Selain menggarap kereta barang dan kereta penumpang pesanan luar negeri, PT INKA tahun ini juga membuat moda transportasi pesanan dalam negeri baik swasta maupun pemerintah. Moda transportasi yang dibuat masih didominasi kereta api pesanan pemerintah. Kereta api pesanan Kementerian Perhubungan tahun ini diantaranya lima unit Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE), 55 unit kereta penumpang K3 Ekonomi yang dilengkapi dengan Air Conditioner (AC), 40 unit Kerete Rel Listrik (KRL), dan tiga unit lokomotif. Khusus pembuatan lokomotif, PT INKA sudah lama bekerjasama dengan General Electric (GE) Company, perusahaan kelas dunia di bidang infrastruktur, finansial, dan media.
Selain kereta api, PT INKA tahun ini juga mengerjakan 18 articulated bus (bus gandeng) atau busway yang digunakan untuk transportasi Trans Jakarta. Dalam mengerjakan bus gandeng ini, INKA bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dalam negeri di bidang otomotif.
Direktur Administrasi dan Keuangan PT INKA Bambang Soendjaswono mengatakan INKA tahun ini mentargetkan nilai penjualan mencapai Rp700 miliar. “Mayoritas pesanan masih dari dalam negeri sekitar 70-80 persen baik kereta maupun non kereta,” katanya. Sisanya pesanan dari luar negeri. Pesanan pasar dalam negeri masih didominasi dari Kementerian Perhubungan.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.