Industri Keluhkan Ketidakpastian Stok Gas  

Rabu, 31 Oktober 2012 14:09 WIB

Seorang petugas mengisi bahan bakar gas ke Bus Transjakarta, di Stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) Rawamangun, Jakarta Timur, (30/10). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto, mengeluhkan ketidakpastian pasokan gas untuk industri. Selain jumlah pasokan yang minim, jangka waktu kepastian pasokan juga sangat rendah.

"Investasi jutaan atau miliaran dolar, pasokan gasnya cuma dijamin 1-2 tahun. Ini sangat tidak rasional. Bagaimana negara seperti Korea yang tidak punya sumber gas tapi bisa menjamin pasokan gas industrinya selama 20 tahun?" kata Panggah dalam Seminar Penguatan Industri Gas untuk Mewujudkan Ketahanan Energi Nasional, yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2012.

Panggah mengatakan, kendala pasokan gas ini menyebabkan pengembangan industri terhambat. Dia mencontohkan industri sarung tangan karet yang sulit berkembang karena pasokan gas yang kurang. "Padahal, industri sarung tangan karet ini potensinya bagus, untuk tujuan ekspor," katanya.

Penempatan industri sebagai prioritas keempat dalam alokasi gas nasional juga sangat disayangkan Panggah. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3 Tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri menetapkan prioritas penggunaan gas bumi, pertama, untuk peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional, kedua untuk industri pupuk, ketiga untuk penyediaan tenaga listrik, dan keempat untuk industri lainnya.

"Sedih sekali. Dalam rapat di Menko Perekonomian dikatakan tidak akan rigid soal urutan ini. Tapi, kalau kami minta ke BP Migas, alasan mereka SK Menteri menetapkan urutan seperti ini," kata Panggah.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofjan Wanandi, meminta pemerintah menghentikan ekspor gas. Sebab, pemerintah harus mengutamakan pasokan energi untuk kebutuhan dalam negeri. "Pola pikirnya jangan lagi berorientasi ekspor. Utamakan dalam negeri, baru sisanya diekspor," kata Sofjan dalam kesempatan yang sama.

Panggah mengatakan, pembangunan infrastruktur gas harus digenjot agar pasokan dan distribusi untuk dalam negeri bisa dipenuhi. Apalagi, ke depan kebutuhan industri akan gas terus meningkat. "Harus dipikirkan untuk 20 atau 30 tahun ke depan. Jangan perlu sekarang, baru dibangun sekarang," kata dia.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita lain:

Lima Alhamdullilah Dahlan Iskan Soal Ancaman DPR

Dahlan Iskan Siap Jelaskan Dugaan Korupsi PLN

SBY Resmikan 7 Proyek Senilai Rp 19 Triliun

DPR dan Pemerintah Sepakati Privatisasi 3 BUMN

Kabel Tercabut, PLTU Muara Karang Terganggu




Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

49 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

51 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya