OJK Nilai Pengawasan Bank Kurang Terintegrasi  

Kamis, 11 Oktober 2012 16:37 WIB

Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad, saat mengikuti fit and proper test calon Ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan Komisi XI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis, 14 Juni 2012. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D. Hadad, mengungkapkan, pengawasan industri keuangan belum terintegrasi dengan baik. Selama ini, ada tembok besar di antara lembaga pengawasan yang ada.

"Ada saja daerah tak bertuan yang tentu saja membahayakan. OJK akan menghilangkan daerah itu," ucap Muliaman dalam The 6th Jakarta Risk Management Convention di Hotel Kempinski, Kamis, 11 Oktober 2012.

Muliaman mencontohkan, masih ada produk jasa keuangan yang tak jelas pengawasannya di bawah otoritas siapa. "Oleh otoritas yang satu bukan, yang lain juga bukan," ucapnya.

Ia membenarkan salah satu contohnya adalah Baitul Maal Wat Tamwil atau balai-balai usaha mandiri terpadu dalam bentuk lembaga mikro syariah. "BMT saya tidak tahu badan hukumnya apa.”

Adapun dalam koperasi, Muliaman menjelaskan, kewenangan pengawasannya memang bukan di bawah OJK. "Saya tidak mau menyinggung wilayah di luar OJK," katanya.

Muliaman menjelaskan, sesuai Undang-Undang OJK, otoritas tersebut akan mengawasi bukan hanya lembaga keuangan, tetapi juga pasar modal. OJK akan membentuk sistem pengawasan yang saling terintegrasi.

Dalam pengawasannya, Muliaman mengungkapkan, OJK akan menerapkan pengawasan dengan pendekatan yang sama kepada seluruh industri keuangan, yakni pengawasan berbasis aturan prudential (kehati-hatian).

"Kami ingin meyakini pengelolaan lembaga keuangan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian yang memadai. Baik asuransi, bank, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya. Oleh karena itu, manajemen risiko jadi core. Ini jadi prioritas," ucap Muliaman.

Khusus untuk pasar modal, keterbukaan informasi dan kepastian hukum akan didorong sehingga siapa pun yang masuk ke pasar modal bisa memanfaatkan dengan baik keterbukaan yang ada.

OJK juga tengah melakukan mapping peraturan-peraturan yang tumpang-tindih (overlapping). "Kan sekarang ini bagaimana membangun pengawasan terkonsolidasi. Kami ingin mengawasi satu kesatuan," ujarnya.

MARTHA THERTINA

Berita Terpopuler:

Perselingkuhan Ibu Negara Prancis Terungkap

Neneng Sri Wahyuni Cemburu Kepada Angie

Dahlan Iskan: Ada BUMN Jadi Mayat

Uma Thurman Bintangi Film Beradegan Seks Nyata

Wakapolri Akui Ada Korupsi di Kepolisian

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

1 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

10 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

10 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

13 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

23 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

26 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

26 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

28 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya