Seorang pekerja membersihkan beras yang akan dijual di pasar tradisonal Masomba, Palu, Sulawesi Tengah. Konsumsi beras Indonesia merupakan yang tertinggi di Dunia. ANTARA/Fiqman Sunandar/Koz/Spt/11.
TEMPO.CO, Banda Aceh – Bea Cukai Banda Aceh berhasil menggagalkan masuknya 4,5 ton beras dan gula ilegal dari Thailand ke Aceh, Senin, 8 Oktober 2012.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Banda Aceh Beni Novri mengatakan beras dan gula dari Thailand tersebut masuk melalui Pulau Sabang dan kemudian diselundupkan ke Banda Aceh melalui Pelabuhan Ulee Lheu. “Semua barang sitaan tersebut akan dikembalikan ke Sabang,” ujarnya.
Menurut Beni, sebenarnya kebutuhan pokok tersebut hanya boleh beredar di Sabang. Pihak Bea Cukai saat ini sedang meningkatkan pengawasan untuk pelabuhan kecil yang dipakai guna menyelundupkan beras, gula, bahkan mobil dari pelabuhan bebas Sabang.
Pekan lalu, kata Beni, Bea Cukai Aceh juga menyita sebuah mobil mewah yang diselundupkan melalui perairan Kabupaten Pidie. Aksi tersebut marak terjadi di malam hari.
Beras sebanyak 148 karung (25 kilogram) dan gula sebanyak 21 karung (50 kilogram) dibawa oleh seorang ibu, warga Balohan, Sabang. Enggan namanya ditulis, ibu tersebut mengatakan usahanya itu hanya untuk menafkahi keluarganya.
Dia mengaku hanya menerima upah dari pemilik beras dan gula, yang ada di Sabang, untuk membawa masuk barang itu ke Banda Aceh.