Kadin Usulkan Pembentukan Bank Khusus Infrastruktur  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 1 Oktober 2012 18:04 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan dibentuknya bank yang khusus menangani masalah infrastruktur di Indonesia. Wakil Ketua Kadin bidang Teknologi Informasi, Telekomunikasi, dan Penelitian, Didie Soewandho, mengatakan pembangunan bank infrastruktur itu sudah sangat diperlukan untuk membantu mengembangkan infrastruktur di Indonesia.

“Saat ini memang sudah ada seperti PT Indonesia Infrastructure Finance (PT IIF), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), atau PT SMI, tapi ruang geraknya terlalu terbatas,” katanya di Jakarta, Senin, 1 Oktober 2012.

Menurut Didie, keberadaan lembaga pemberi bantuan untuk membangun infrastruktur di Indonesia masih belum optimal. Sebab, selain dimiliki oleh Kementerian Keuangan, lembaga itu juga dimiliki oleh kreditor-kreditor asing seperti dari Jerman dan Amerika Serikat.

“Jadi ruang geraknya terbatas, dan syaratnya juga sangat ketat. Hal itu yang mengurangi daya tarik bagi investor,” ujarnya.

Adapun bank pembangunan itu, disebut Didie, diperkirakan membutuhkan dana sekitar US$ 5 miliar sebagai modal awal. Sedangkan modal awal yang dimiliki oleh Indonesia Infrastructure Finance sebagai lembaga pembantu pembangunan infrastruktur cuma Rp 5 triliun.

“Untuk namanya terserah, bisa Bank Pembangunan Infrastruktur, atau bisa juga IIF tadi diperkuat lagi sesuai dengan konsep ini,” katanya.

Menurut Didie, konsep pinjaman komersial yang diterapkan IIF bagi para investor dinilai cukup memberatkan. Sebab konsep itu mengharuskan investor menjaminkan asetnya seperti kantor dan tanahnya serta saham investor.

“Itu tentu mengurangi daya tarik untuk berinvestasi karena terlalu berat,” ujarnya.

Bank itu, kata Didie, nantinya harus menggunakan konsep project financial yang membuat hasil proyek juga menjadi jaminan. Dengan begitu, kata dia, investor tidak terlalu merasa dibebani dengan jaminan yang dibutuhkan untuk memperoleh pinjaman.

“Konsep itu juga meminta pemerintah untuk memberikan jaminan bagi proyek yang merupakan kepentingan nasional,” katanya.

Meski begitu, Didie mengakui pembangunan soal bank infrastruktur itu terkendala undang-undang. Karena itu, Kadin juga mendorong pemerintah untuk segera mengajukan rancangan UU itu kepada DPR.

“Kalau IIF itu kan hanya dari perpres dan sifatnya jangka pendek, perlu UU agar lebih jangka panjang, juga agar jika pemerintahan berganti, proyeknya bisa tetap berjalan,” kata Didie.

DIMAS SIREGAR

Berita lain:

Rupiah Berpeluang ke 9.300

Wika Bangun Jalan di Brunei Darussalam

Spanyol Butuh Pinjaman US$ 267 miliar

Penyatuan Tiket dan Pajak Bandara Berlaku Hari Ini

Al-Qaeda Indonesi Gunakan Peledak Nitrogliserin

Berita terkait

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

15 Februari 2024

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

Hasil riset tim Bank Mandiri memproyeksikan terjadi peningkatan belanja infrastruktur pada APBN 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

20 Oktober 2023

Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

Survei Bank Indonesia menunjukkan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4 persen, lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 94 persen.

Baca Selengkapnya

Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

31 Januari 2019

Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

Perbankan tetap membuka ruang untuk penyaluran kredit infrastruktur tahun ini.

Baca Selengkapnya

Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

10 Januari 2018

Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

Ratu Prabu Energi berencana menggarap proyek LRT senilai Rp 30 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank Jaga Risiko Penyaluran Kredit Infrastruktur dengan Cara Ini

6 November 2017

Bank Jaga Risiko Penyaluran Kredit Infrastruktur dengan Cara Ini

Kalangan perbankan berusaha menjaga risiko penyaluran kredit infrastruktur dengan sejumlah upaya.

Baca Selengkapnya

Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

18 September 2017

Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

Banyaknya debitor mencairkan kredit investasinya di perbankan pada semester kedua tahun ini tak lepas dari target pengerjaan proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Akhir September 2017, Debitor Mulai Cairkan Kredit Investasi  

18 September 2017

Akhir September 2017, Debitor Mulai Cairkan Kredit Investasi  

Menjelang akhir kuartal ketiga tahun ini atau per September 2017, kelompok bank swasta melihat mulai banyak kredit investasi yang dicairkan debitor.

Baca Selengkapnya

Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas Proyek Infrastruktur

4 September 2017

Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas Proyek Infrastruktur

Bahana menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas senilai USD 35 juta untuk proyek pelabuhan dan Rp 5 triliun untuk jalan tol tahun depan.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

29 Juli 2017

Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) boleh dikelola untuk hal-hal produktif.

Baca Selengkapnya

Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

12 Juni 2017

Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri (BSM) sebesar Rp 1 triliun untuk percepatan pembebasan lahan di ruas jalan tol baru.

Baca Selengkapnya