Dow Jones Naik 10 persen Sepanjang Tahun Ini

Reporter

Editor

viva

Minggu, 30 September 2012 17:23 WIB

AP/Mark Lennihan

TEMPO.CO, New York - Indeks saham Dow Jones berhasil menguat 9,98 persen sepanjang tahun berhasil mencetak rekor tertingginya sejak tahun 2007.


Dalam sepekan indeks Dow Jones menguat 2,65 persen, dan sepanjang triwulan ketiga juga mencatat kenaikan 4,32 persen.

Akhir pekan lalu indeks Dow Jones ditutup turun 48,84 poin (0,36 persen) ke level 13.437,13. Indeks saham teknologi Nasdaq terkoreksi 20,37 poin (0,65 persen) menjadi 3.116,23, serta indeks S&P 500 juga susut 6,48 poin (0,45 persen) ke 1.440,67.

Dipenghujung bulan September, indeks mengalami koreksi tipis, namun sepanjang tahun ini mampu mencetak kenaikan hampir 10 persen.

“Kami akan hati – hati dalam beberapa bulan ke depan karena akan berlansung pemilihan umum serta berakhirnya periode fiskal, jadi saat ini adalah waktu yang tepat untuk merealisasikan keuntungan yang sudah diperoleh, “ ujar Savita Subramanian, ahli strategis ekuitias dari Bank of America Merrill Lynch. “Tetapi kami juga punya target, hingga akhir tahun indeks S&P 500 bisa ke 1.600.”

Harga saham di bursa Amerika Serikat mengalami koreksi di penghujung bulan September setelah hasil dari stress test perbankan Spanyol menunjukkan kekurangan modal sekitar 60 miliar euro. Sementara modal kekurangan untuk menasionalisasi semua bank sekitar 40 miliar euro.

Sebelumnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Spanyol naik hingga di atas 6 persen sehingga bursa Eropa melemah pasa Spanyol mengumumkan rancangan anggaran 2013 yang akan fokus untuk melakukan penghematan daripada menaikkan pajak. Pemerintah juga kaan mengesahkan undang – undang reformasi perekonomian selama enam bulan ke depan.

“Sekarang kita memiliki kendaraan yakni stimulus lanjutan (QE3) untuk bisa keluar dari jalur, sehingga fokus investor akan tertuju pada data ekonomi,” kata Joe Bell, analis dari Schaeffer Investment Research. “Laporan keuangan emiten kini sudah didepan mata dan bisa kita lihat hasilnya dalam beberapa minggu ke depan,” dia menuturkan.

CNBC.COM / VIVA B. K


Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya