TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Bumi Resources, Dileep Srivastava, mengungkapkan, pihaknya sama sekali tak paham motivasi Bumi Plc mengumumkan dugaan penyimpangan di anak usahanya, Bumi Resources, melalui media massa. "Khususnya mekanisme publik yang digunakannya untuk menghadapi masalah internal beberapa pemegang saham," kata Dileep kepada Tempo, Sabtu, 29 September 2012.
Pada 24 September lalu, Bumi Plc mengumumkan penyelewengan dana di dua anak usahanya, Bumi Resources dan Berau Coal Energy. Perusahaan investasi yang tercatat di bursa efek London itu melihat kemungkinan penyimpangan dana senilai lebih dari US$ 500 juta di Bumi Resources. Perusahaan itu juga meminta kantor hukum di London menginvestigasi secara independen terhadap dugaan tersebut.
Setelah Bumi Plc mengumumkan penyelewengan tersebut, harga saham Bumi Plc di Bursa Efek London dan Bumi Resources di Bursa Efek Indonesia jungkir balik. Jatuhnya kedua saham itu secara tidak langsung menyeret jatuh saham-saham emiten kelompok Bakrie lainnya.
"Mengapa sebuah perusahaan mau memberikan keterangan kepada media yang justru merusak nilainya sendiri dan perusahaan di mana ia berinvestasi?" kata Dileep.
Menurut dia, persoalan Bumi Resources tak beda jauh dengan kondisi pada Oktober 2011 ketika surat "rahasia" sampai ke redaksi koran di Inggris. "Bedanya hanya mediumnya. Sebelumnya, aktivis investor menggunakan FT sebagai medium untuk menyerang Bumi, sekarang yang digunakan kantor hukum," ucapnya.
Dileep menegaskan, Bumi selalu mengikuti prosedur dan regulasi. Ia pun menolak bereaksi terhadap informasi yang tidak jelas, apalagi rumor. "Kami tak akan berspekulasi," katanya. Saat ditanya tentang respons Bumi Resources terhadap "serangan" dan investigasi internal yang berencana dilakukan Bumi Plc, Dileep kembali berujar, "Mari tidak berspekulasi."
Setelah pengumuman yang mengejutkan pekan ini, pendiri Bumi Plc, Nathaniel Rothschild, berjanji pihaknya akan segera menyelesaikan persoalan di internalnya tersebut. Pada perdagangan Jumat, saham Bumi Resouces tercatat tetap 2017s di posisi 77/79 and Berau Coal Energy 2017s di posisi 93.5/94.5.
Sebelumnya, Bapepam-LK menyatakan tak menemukan indikasi penyimpangan dana di Bumi Resources. Ketua Bapepam-LK Ngalim Sagewa menginginkan Bumi Plc memperjelas dugaan penyelewengan dana yang dimaksud.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.