TEMPO.CO, Jakarta -Keberadaan mobil murah ramah lingkungan (LCGC) di Indonesia menjadi ancaman keberlangsungan proyek mobil nasional. Pengamat ekonomi Suhari Sargo, mengatakan pengembangan mobil murah bisa membuat industri mobil nasional kolaps. "Pengembangan itu seolah membiarkan industri mobil nasional kita collaps," katanya kepada Tempo, Sabtu, 29 September 2012.
Menurut Suhari, keberadaan mobil LCGC yang dikembangkan pabrikan asing harusnya disesuaikan dengan kebijakan mobil nasional. Soalnya, industri mobil nasional merupakan aset nasional yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. "Industri mobil seperti Kancil, Esemka, itu kan 100 persen punya kita, kalau (Toyota) Agya, (Daihatsu) Ayla itu kan punya asing, jadi pemerintah harus atur itu juga," katanya.
Pemerintah dinilai Suhari terkesan tidak serius mengembangkan program mobil nasional yang selama ini kencang dihembuskan. Soalnya, berbagai proyek mobil nasional saat ini terkesan yang tidak difokuskan pengembangannya oleh pemerintah. "Waktu itu dari PT Inka mau dipakai, lalu mau buat mobil listrik juga, sekarang mengembangkan LCGC yang harganya di bawah Rp 100 juta, jadi membingungkan," ujarnya.
Sikap pemerintah yang tidak konsisten dan tidak fokus dinilai Suhari membuat proyek mobil nasional tidak terkesan main-main. Karena itu, dia mendesak pemerintah untuk menyelaraskan kebijakan-kebijakan yang sudah dibuat sebelumnya. "Jadi kebijakan pemerintah soal industri otomotif harus sejalan dengan kebijakan di sektor lainnya, seperti infrastruktur, energi, dan lain-lain," ujarnya.
Sejumlah pabrikan otomotif saat ini sedang berlomba-lomba untuk menggarap pasar Indonesia dalam segmen mobil murah. Sejumlah produsen besar juga tercatat sudah memiliki mobil murah mereka, yaitu Honda Brio, Nissan March, dan Mitsubishi Mirage. Selain itu, ada pula mobil murah ramah lingkungan yang dibanderol dengan harga di bawah Rp 100 juta, seperti Toyota Agya - Daihatsu Ayla, Tata Nano, dan Geely Panda.
DIMAS SIREGAR
Berita Terpopuler
Kartu Kredit Bank Mandiri Gratiskan Naik AirAsia
Rusia Bangun Rel Kereta di Kalimantan
Laba Bersih Medco Energi Turun 57,5 Persen
PLN Klaim Impor Listrik Bakal Kuatkan Jaringan
Berita terkait
Penjualan Mobil Nasional Turun Sepanjang 2023, Ekspornya Naik 6,7 Persen
18 Januari 2024
Gaikindo meningformasikan bahwa jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia meningkat 6,7 persen sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaPenjualan Mobil Nasional 2023 Tembus 1 Juta Unit, Turun 4 Persen
16 Januari 2024
Sepanjang 2023, penjualan mobil domestik wholesales tercatat sebanyak 1.005.802 unit, turun empat persen dibanding tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMengenang Mobil Nasional Maleo yang Dirancang BJ Habibie
25 November 2023
Saat itu, BJ Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Soeharto dan di tahun 1993, tercetuslah sebuah mobil nasional Maleo.
Baca SelengkapnyaApa Saja Kriteria Mobil Nasional? Catat Janji Prabowo Buat Mobil dan Motor Buatan Indonesia
20 November 2023
Belum ada kesepakatan terkait kriteria mobil dalam negeri atau mobil nasional (mobnas). Apakah terkait Komponen Dalam Negeri atau TKDN?
Baca SelengkapnyaPrabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi
20 November 2023
Prabowo Subianto berjanji akan membuat mobil nasional jika terpilih. Mobnas sejak era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi sebut mobil Esemka.
Baca Selengkapnya5 Mobil Buatan Esemka dengan Harga Terjangkau
10 Februari 2023
Bagi yang Ingin memiliki mobil nasional, 5 mobil Esemka ini bisa jadi pilihan
Baca SelengkapnyaProton Resmi Jual Mobil Listrik di Malaysia dan Thailand
19 Agustus 2022
Layanan ritel akan memberikan Proton pengetahuan dan pengalaman yang berharga tentang cara melayani dan mengisi daya mobil listrik.
Baca SelengkapnyaMenanti Kehadiran Tommy Soeharto hingga Puluhan Obligor Bayar Utang BLBI
26 Agustus 2021
Pemerintah telah memanggil seluruh obligor dan debitur BLBI untuk menyelesaikan hak tagih negara atas dana bantuan tersebut hari ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Timor S515, Mobil Nasional Murah yang Populer di Akhir 90an
25 Agustus 2021
Saat diluncurkan pada 1996, Timor S515 dijual dengan harga Rp 37 juta. Rival sejenis, Toyota Corolla, dipasarkan dengan harga Rp 70 jutaan.
Baca SelengkapnyaTommy Soeharto Dipanggil Satgas BLBI, Begini Perjalanan Sejarah Mobil Timor
25 Agustus 2021
PT Timor Putra Nasional pertama kali dibentuk melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional.
Baca Selengkapnya