Tingginya Permintaan Dolar AS Lemahkan Rupiah  

Reporter

Editor

viva

Rabu, 26 September 2012 18:19 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Fluktuatifnya euro akibat mencuatnya kembali kekhawatiran para pelaku pasar terhadap pelambatan ekonomi global membuat rupiah kembali merapat ke level 9.600 per dolar Amerika Serikat (AS). Terdepresiasinya euro ke US$ 1,28 dari posisi sebelumnya US$ 1,31 membuat dolar AS cenderung menguat terhadap mata uang utama dunia maupun regional, termasuk rupiah.

Di transaksi pasar uang hari ini, Rabu, 26 September 2012, nilai tukar rupiah ditutup melemah 15 poin (0,16 persen) ke posisi 9.590 per dolar AS. Bahkan menurut data Bloomberg, rupiah hari ini ditutup di level 9.625 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Lindawati Susanto menjelaskan, tingginya permintaan dolar AS dari nasabah korporasi menjelang akhir bulan membuat tekanan rupiah juga meningkat. Apalagi minggu ini juga merupakan akhir triwulan ketiga. “Sehingga kebutuhan dolar AS untuk membayar utang dan bunganya juga lebih banyak,” ucapnya.

Kuatnya sentimen negatif dari Eropa terkait masalah krisis finansial dan demo di Spanyol serta belum adanya kesepakatan skema penyelesaian membuat euro melemah kembali ke US$ 1,28. Rupiah pasti akan terkena imbasnya.

Adanya repatriasi mata uang Jepang membuat yen kini kembali berada di level 77 per dolar AS. Meskipun sengketa antara Cina dan Jepang baru masuk wilayah politik, namun pasar melihat adanya ancaman keitdakpastian sehingga aksi risk appetite (keengganan mengambil risiko) meningkat membuat dolar AS dan yen Jepang menjadi mata uang safe haven.

Masih menurut Lindawati, dari faktor domestik sebenarnya tidak ada masalah, dan pelemahan rupiah banyak disebabkan oleh faktor global. Kondisi di Eropa masih akan menentukan pergerakan rupiah. Jatuhnya harga saham di bursa dan mata uang regional kembali kembali membebani mata uang lokal.

Euforia stimulus dari bank sentral utama dunia meredup setelah para pemimpin Eropa gagal mencapai kesepakatan mengenai penyelesaian krisis kawasan dan kebijakan pelonggaran dari The Federal Reserve dianggap tidak mampu mendorong pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja.

Dari kawasan regional, won Korea Selatan sore ini melemah 0,1 persen, peso Philipina terdepresiasi 0,49 persen, ringgit Malaysia turun 0,42 persen, bath Thailand melemah 0,16 persen, serta dolar Singapura juga susut 0,23 persen terhadap dolar AS.

Indeks dolar AS sore ini menguat 0,276 poin (0,35 persen) ke level 79,829. Euro terkoreksi 0,29 persen ke US$ 1,2862, sedangkan yen Jepang justru menguat 0,12 persen ke 77,71 per dolar AS.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

4 jam lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

7 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

7 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

8 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya