Pemerintah Siapkan Enam Kawasan Industri Baru  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 23 September 2012 12:07 WIB

Suasana perluasan Kawasan Industri Tugu Semarang (30/9). Perluasan dilakukan untuk mengantisipasi Rencana Peraturan Pemerintah, bahwa pada 2020 semua industri masuk Kawasan Indsutri. Foto: TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian sedang mempersiapkan enam daerah sebagai kawasan industri baru. Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Dedi Mulyadi, enam daerah itu akan dikembangkan untuk menambah jumlah kawasan industri yang ada saat ini.

"Tim sedang bekerja dan Oktober ditargetkan sudah mulai beraktivitas," kata dia kepada Tempo, Ahad, 23 September 2012.

Adapun enam wilayan itu, kata Dedi, adalah Bintuni, Papua, Pomalaa (Sulawesi Selatan), Batu Licin (Kalimantan Selatan), Kuala Tanjung (Sumatera Utara), Bojonegara (Banten), dan Purwakarta (Jawa Barat). Dedi juga menyampaikan, sejumlah investor telah menyatakan minatnya untuk masuk ke wilayah tersebut. "PT Pupuk Indonesia sudah bersiap masuk ke Bintuni, lalu di Pomalaa juga sudah ada PT Antam," katanya.

Dedi mengatakan pemerintah sendiri berencana untuk mengembangkan 18 kawasan industri baru hingga 2014 mendatang. Enam daerah itu disebutnya merupakan daerah-daerah yang sudah dipersiapkan pemerintah sebagai salah satu bagian dari implementasi MP3EI. "Jadi kami akan fokus enam itu dulu untuk tahun ini," ujarnya.

Menurut Dedi, pengembangan wilayah industri itu dilakukan karena semakin tingginya harga tanah di kawasan industri, terutama di Bekasi dan Karawang, Jawa Barat. Tingginya harga lahan industri itu, kata dia, akan menurunkan daya saing Indonesia di mata investor. "Harga tanah di Indonesia rata-rata US$ 200, padahal di Malaysia atau Cina di bawah US$ 200, jadi pengembangan kawasan industri ini untuk meningkatkan daya saing," katanya.

Pertumbuhan harga tanah di Indonesia, kata Dedi, juga jauh lebih pesat dibandingkan dengan negara lain. Hal itu disebutnya menjadi salah satu alasan pemerintah untuk berniat mengembangkan kawasan industri di Indonesia. "Agar investor tidak lari karena harga tanah yang terus naik," katanya.

Pemerintah sendiri dikatakan Dedi tidak menutup kemungkinan enam daerah itu akan menjadi daerah berstatus kawasan ekonomi khusus. "Itu nanti diserahkan kepada para pengusaha, silakan kalau mau dijadikan KEK karena secara adiministratif sudah layak," kata dia. Dedi mengatakan fokus utama pemerintah adalan menjadikan enam daerah itu sebagai kawasan industri.

Untuk Purwakarta, Dedi menyatakan kawasan itu akan dikembangkan untuk menampung permintaan investor yang menginginkan lahan di Karawang atau Bekasi. "Kalau untuk Purwakarta untuk menampung kelebihan permintaan dari dua kawasan itu," ujarnya.


DIMAS SIREGAR

Berita terkait

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

38 menit lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

1 jam lalu

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

Boyamin mengklaim punya data sendiri tentang Robert Bonosusatya dalam pusaran korupsi timah yang telah diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

2 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

3 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

3 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

3 jam lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

3 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

3 jam lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

4 jam lalu

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

4 jam lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya