LPPOM MUI Bantah Labelisasi Halal Ditolak Arab

Rabu, 19 September 2012 14:25 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Lukmanul Hakim, membantah sertifikasi halal yang dikeluarkannya ditolak di Uni Emirat Arab (UEA). "Hingga saat ini, komunikasi antara LPPOM MUI dengan instansi Uni Emirat Arab masih berlangsung intensif. Sehingga tidak benar kalau dinyatakan bahwa usaha lobi yang dilakukan MUI terhadap otoritas UEA gagal," kata Lukmanul Hakim di kantor pusat MUI, Rabu, 19 September 2012.

Lukmanul mengakui MUI membutuhkan waktu untuk memperkenalkan lembaga sertifikasi halal Indonesia kepada otoritas Uni Emirat Arab. "Dan saat ini sedang difasilitasi Kedutaan Besar RI di Uni Emirat Arab.”

Lukmanul menjelaskan negara tersebut tidak mempermasalahkan sertifikasi halal, melainkan bentuk labelisasinya. Pemerintah Uni Emirat Arab mempermasalahkan adanya label sebuah produk makanan halal tanpa memberi tahu pada otoritas setempat. "Saran KBRI di Uni Emirat Arab, kami harus menyampaikan informasi mengenai sertifikat halal di Indonesia," kata dia.

Senin lalu, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi meminta LPPOM MUI mengevaluasi diri terhadap produk halal yang dikeluarkan. Hal ini berkaitan ditolaknya produk halal Indonesia di negara Uni Emirat Arab (UEA) Juni lalu. "Bahwa produk halal kita ini ternyata oleh negara lain tidak diakui. Nah, mungkin seperti itu pesannya (evaluasi diri)," ujar dia saat itu.

Produk sertifikasi halal yang dikeluarkan MUI seharusnya memberikan rasa aman bagi eksportir sehingga produk asal Indonesia bisa diterima semua negara, khususnya dengan tujuan ekspor negara Islam. Namun, dalam kenyataannya tidak semua negara Islam menerimanya. "Padahal kita negara muslim terbesar dunia."

LPPOM MUI menjelaskan sebelumnya belum ada komunikasi dengan Uni Emirat Arab tentang sertifikasi halal yang dikeluarkannya. Oleh sebab itu, wajar ketika otoritas Uni Emirat mempertanyakan perusahaan atas pemasangan label halal dan produknya ditolak.

Salah satu perusahaan ikan kaleng terbesar di Indonesia sebelumnya tidak pernah mengalami kendala ekspor ke Uni Emirat Arab. Namun, setelah pemasangan sertifikat halal MUI awal 2012 tanpa memberi tahu otoritas setempat, produknya langsung mengalami penolakan. Atas hal ini, perusahaan kemudian memberi tahu masalah tersebut kepada Kadin.

ARYANI KRISTANTI

Baca juga:
Liputan Khusus Haji 2012

Jemaah Haji Medan Diangkut Pesawat Spanyol

450 Calon Haji Kloter I Asal Medan Masuk Asrama

Kalla: Jadi Gubernur Jakarta Tak Susah-Susah Amat

Beri Masukan Jokowi, ProJakarta Undang Jusuf Kalla

˜Haiya Ahok" Bikin Nachrowi Populer di Internet

Berita terkait

Suryadharma Yakin Haji Tahun Ini Lebih Baik  

24 November 2012

Suryadharma Yakin Haji Tahun Ini Lebih Baik  

Suryadharma masih menunggu hasil survei kepuasan jemaah haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Gagal Naik Haji, Warga Datangi Mabes Polri  

20 November 2012

Gagal Naik Haji, Warga Datangi Mabes Polri  

Sebanyak 90 orang adalah calon ONH Plus, dan selebihnya calon haji reguler.

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji Indonesia Terbanyak di Dunia

15 November 2012

Jemaah Haji Indonesia Terbanyak di Dunia

Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia, tentu saja mengirim calon jemaah haji dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Dubes Arab: Urusan Haji, Indonesia Rival Malaysia

14 November 2012

Dubes Arab: Urusan Haji, Indonesia Rival Malaysia

Menurut Dubes Arab, Indonesia bisa berkompetisi dengan Malaysia dalam hal pengiriman jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Haji Tutup Sementara 20 November

12 November 2012

Rumah Sakit Haji Tutup Sementara 20 November

Pasien yang secara medis memerlukan perawatan akan dikirim ke balai pengobatan di Jeddah.

Baca Selengkapnya

190 Calon Haji Melapor Tertipu Penyelenggara Haji

9 November 2012

190 Calon Haji Melapor Tertipu Penyelenggara Haji

Kasus serupa pernah terjadi di daerah ini Februari lalu. Kala itu 90 orang mengaku tertipu.

Baca Selengkapnya

Dua Problem Ini Bikin Repot Calon Haji  

5 November 2012

Dua Problem Ini Bikin Repot Calon Haji  

Pengamat keagamaan dan haji menilai pelayanan dalam ibadah haji Kementerian Agama tahun ini belum memuaskan.

Baca Selengkapnya

Komplikasi, Seorang Jemaah Haji Samarinda Dirawat

2 November 2012

Komplikasi, Seorang Jemaah Haji Samarinda Dirawat

Seorang jemaah haji kloter pertama dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengalami hipertensi.

Baca Selengkapnya

Bawa Air Zam-zam Berlebih, Koper Haji Tertahan

2 November 2012

Bawa Air Zam-zam Berlebih, Koper Haji Tertahan

Pelajaran bagi jamaah haji lain agar tidak membawa air zam zam dalam jumlah besar karena pemerintah Saudi telah melarangnya.

Baca Selengkapnya

41 Haji Solo Meninggal di Tanah Suci  

1 November 2012

41 Haji Solo Meninggal di Tanah Suci  

Kebanyakan meninggal karena gangguan sistem pernafasan.

Baca Selengkapnya