Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di SPBU Muri jalur pantura, Kabupaten Tegal, Jateng, Senin (13/8). Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM pada arus mudik di jalur pantura, PT Pertamina Unit Pemasaran Regional IV Jawa Tengah dan DIY menyiapkan satu mobil tangki untuk SPBU kantong di sejumlah jalur pantura dan khusus premium akan dilakukan penambahan sebesar 20 persen mulai H-7 Lebaran. FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah
TEMPO.CO, Jakarta -Proyeksi PT Pertamina (Persero) bahwa kuota Premium untuk DKI Jakarta habis 15 September tak terbukti. Hingga hari ini Pertamina menyatakan masih menyalurkan premium di Jakarta. Kuota premium masih tersisa hingga sepekan mendatang.
"Hingga 15 September 2012, kuota Premium untuk DKI Jakarta telah terserap 97,5 persen. Dengan permintaan rata-rata sekitar 6.000 kiloliter per hari, kuota BBM yang tersedia masih cukup untuk sekitar 7 hari ke depan," kata VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, Minggu, 16 September 2012.
Ali mengatakan secara nasional stok BBM bersubsidi masih dipertahankan di level aman. Saat ini stok Premium dipertahankan untuk sekitar 17 hari ke depan dan Solar untuk 21 hari ke depan.
Sambil menunggu persetujuan DPR atas tambahan kuota BBM bersubsidi, Pertamina akan mengalihkan sebagian sisa kuota minyak tanah bersubsidi ke Premium. Tambahan Premium ini akan dipakai untuk menjaga kepastian pasokan BBM bersubsidi.
Selain itu Pertamina juga melakukan berbagai upaya untuk memastikan BBM bersubsidi didistribusikan dengan tepat. Misalnya seperti penerapan point of sales di Kalimantan, penggunaan GPS Tracking System pada mobil tangki BBM dan penerapan automation system pada Terminal BBM Pertamina.
Penggunaan berbagai teknologi informasi ini diharapkan bisa mengurangi penyelewengan BBM bersubsidi yang disebut sebagai salah satu penyebab jebolnya kuota BBM bersubsidi. Pemerintah berencana menambah kuota BBM bersubsidi menjadi 44 juta kiloliter setelah kuota BBM bersubsidi 40 juta kiloliter diperkirakan habis pada pertengahan November 2012.