Bursa Masih Akan Cenderung Konsolidasi  

Reporter

Editor

viva

Kamis, 6 September 2012 08:11 WIB

REUTERS/Daniel Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Beragamnya indeks saham bursa Wall Street semalam dan indeks bursa Asia pagi ini dapat menjadi ganjalan bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia hari ini, 6 September 2012. Menjelang sidang bank sentral Eropa, para investor akan cenderung bersikap hati–hati sambil menunggu hasil dari pertemuan itu.

Pasar saat ini sedang menunggu langkah yang lebih komprehensif dari bank sentral dunia untuk mendukung pertumbuhan dan memerangi dampak dari krisis utang di kawasan Eropa. Bila bursa Eropa nanti siang dibuka menguat, maka indeks diharapkan bisa naik menjelang sore.

Dalam perdagangan semalam, indeks Dow Jones industri ditutup naik 11,54 poin (0,09 persen) ke posisi 13.047,48. Sedangkan indeks S&P 500 turun tipis 1,5 poin (0,011 persen) ke 1.403.44, dan indeks saham teknologi Nasdaq juga terkoreksi 5,79 poin (0,19 persen) menjadi 3.069,27.

Kepala Riset dari PT eTrading Securities, Betrand Raynaldi, mengatakan dari indikator teknikal MACD Histogram, indeks makin menjauhi dari area positif sehingga penurunan indeks kemarin semakin membuka ruang konsolidasi bagi bursa domestik.

Untuk perdagangan hari ini, indeks akan bergerak dalam kisaran 4.040 hingga 4.090 dengan kecenderungan beragam. “Adapun saham yang bisa menjadi perhatian kali ini antara lain: Bank Jabar (BJBR), Semen Gresik (SMGR), serta Indosat (ISAT),” tuturnya.

Melemahnya bursa regional serta tekanan jual terhadap saham kelompok Bakrie agak membenani indeks kemarin. Pada perdagangan Rabu kemarin, indeks indeks ditutup turun 29,9 poin (0,73 persen) ke level 4.075,35.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita lain:

Karawang Bersiap Jadi Kota Aerotropolis

Analis: Hati-Hati Beli Saham Kelompok Bakrie

Facebook: Zuckerberg Tidak Akan Menjual Sahamnya

Dirut PT Pusri Palembang Diganti

Menteri Dahlan Usulkan Setoran Deviden Turun




Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya