TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memastikan rencana penerbitan saham baru melalui penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (right issue) bakal dilaksanakan tahun ini.
"Paling lambat triwulan ke empat tahun ini," kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro ketika dijumpai di Menara BTN pada Rabu, 5 September 2012. Ia mengelak menyebutkan kapan tepatnya right issue dilaksanakan. "Sampai 40 hari ke depan, saya tidak boleh memberikan informasi," kata dia.
Rencana right issue bank pelat merah itu sedianya dilaksanakan pada Oktober tahun ini. Namun rencana itu terhambat karena DPR belum memberikan persetujuan.
Komisi Keuangan DPR beralasan keputusan right issue belum disahkan oleh Menteri Keuangan dan Komite Restrukturisasi dan Revitalisasi Badan Usaha Milik Negara.
Adapun rapat dengar pendapat pembahasan right issue, yang seharusnya dilaksanakan Senin lalu, dibatalkan. Padahal akhir Juni lalu, Komisi VI DPR telah menyetujui right issue Bank BTN. Perseroan berencana menerbitkan 14,9 persen saham baru, dari semula 12,91 persen.
Setelah dilakukannya right issue, maka kepemilikan saham pemerintah berkurang menjadi 60 persen atau 6,354 miliar lembar saham dari sebelumnya 72,91 persen. Sedangkan saham publik bertambah menjadi 40 persen atau senilai 4,236 miliar lembar saham dari sebelumnya 27,09 persen atau 2,481 miliar lembar saham.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita terkait
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
3 jam lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
9 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
9 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
12 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
20 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
22 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
25 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca SelengkapnyaBCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran
25 hari lalu
BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
27 hari lalu
Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.
Baca SelengkapnyaOJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha
27 hari lalu
OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?
Baca Selengkapnya