TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Koordinator Gas Industri Kamar Dagang dan Industri Achmad Widjaya meminta pemerintah agar terlebih dahulu memenuhi pasokan gas untuk industri. Menurut dia, selama ini industri selalu kekurangan pasokan 200 Million Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
"Jangan berbicara harga dulu, pasokan penuhi dulu kepada industri," kata Ahmad saat dihubungi, Sabtu, 1 September 2012. Dia mengatakan industri membutuhkan 1.000 MMSCFD. "Sekarang hanya sekitar 800, itu pun naik turun."
Akibat kenaikan dan tidak dipenuhinya pasokan kuota gas untuk industri akan menyebabkan produktifitas menurun. Selain itu, Ahmad menyatakan akan terjadi kenaikan harga rata-rata 35 persen. "Otomatis akan dibebankan kepada konsumen. Lihat saja nanti per 1 Oktober," ujar dia.
Ahmad meminta agar pemerintah segera memenuhi kebutuhan kuota gas industri. Sebab, kalau tidak kenaikan harga tersebut akan memicu inflasi. "Kalau kuota tidak bisa dipenuhi, kembalikan ke harga lama," katanya.
Kenaikan akan dilakukan dalam dua tahap. Di sisi hilir, untuk tahap pertama harga jual gas dari PGN akan naik sebesar 35 persen pada 1 September 2012. Kenaikan tahap ke dua sebesar 15 persen akan dilakukan pada April 2013, sehingga total kenaikan harga jual mencapai 50 persen. (Baca:Harga Gas Hilir Naik 35 Persen)
ANGGA SUKMA WIJAYA
Bisnis Terpopuler
Kembangkan Motor Listrik, Dahlan Dibantu Ricky
Dahlan Iskan Kian Semangat Siapkan Mobil Listrik
Dahlan Ajak Mahasiswa Jadi Pengusaha
Jual Pertamax, Pom Bensin di Daerah Rugi
Dahlan Iskan Lirik Teknologi Nuklir
Penguasa Anggap Kenaikan Harga Gas Jadi Beban
Bangun Dermaga Kalibaru, Pelindo Bentuk Anak Usaha
Harga Saham Facebook Kembali Turun 4,5 persen
Harga Gas Hilir Naik 35 Persen
Berita terkait
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas
23 Februari 2024
Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.
Baca SelengkapnyaTambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM
23 Februari 2024
Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.
Baca SelengkapnyaBerikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024
20 Desember 2023
Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya
1 Agustus 2023
Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaUni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas
7 November 2022
Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.
Baca SelengkapnyaKTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina
20 Oktober 2022
Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaUni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi
20 Oktober 2022
Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin
12 Oktober 2022
Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.
Baca SelengkapnyaKSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik
6 Agustus 2022
Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi
Baca SelengkapnyaJokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat
2 Agustus 2022
Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.
Baca Selengkapnya