TEMPO.CO, Jakarta - Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo memastikan harga gas di hulu dan hilir naik per 1 September 2012. Kenaikan harga gas di hulu akan direvisi sehingga tidak setinggi yang diharapkan karena pemerintah membagi beban kenaikan harga di hilir dengan di sisi hulu.
"Pokoknya ditanggung bareng. Pak Menteri sudah ada SK-nya," kata Evita ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jumat, 31 Agustus 2012.
Hal ini dilakukan agar kenaikan harga di sisi hilir tidak terlalu membebani industri pengguna gas. Sebelumnya karena harga beli gas oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) dari kontraktor kontrak kerja sama migas ada yang naik hingga 200 persen, PGN ingin menaikkan harga hingga 55 persen namun pemerintah hanya mengizinkan kenaikan 50 persen.
"Hulu dibebankan sedikit dari yang di hilir itu, tapi saya tidak ngomongin persennya ya," kata Evita.
Kepala Badan Pelaksana Hulu Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R. Proyono mengatakan mundurnya kenaikan harga gas dan perubahan besaran kenaikan ini akan mempengaruhi penerimaan negara. Priyono mengatakan target penerimaan negara dari gas bumi sebesar Rp 47,5 triliun sudah dengan asumsi kenaikan harga.
"Kalau itu diubah, apakah nanti kewajiban kami untuk menyetor jadi tidak terpenuhi. Ini mudah-mudahan menjadi perhatian pemerintah, karena kenaikan harga itu sudah kami asumsikan di APBN," kata Priyono.
Di sisi hilir, untuk tahap pertama harga jual gas dari PGN akan naik sebesar 35 persen pada September 2012. Kenaikan tahap ke dua sebesar 15 persen akan dilakukan pada April 2013, sehingga total kenaikan harga jual mencapai 50 persen.
Ketika ditemui awal pekan ini, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan rencana kenaikan harga gas masih menunggu ketetapan dari pemerintah. Hendi mengatakan SK dari Menteri ESDM sudah selesai dan tinggal menunggu sinkronisasi dengan Ditjen Migas.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Lain:
Pertumbuhan Transportasi Udara Dunia Melambat
Belanja di Carrefour Bisa Lewat Internet
Lima Kontrak Gas Non Konvensional Diteken 2012
Defisit India untuk Konsumsi, Indonesia Investasi
Natal dan Tahun Baru, Peritel Raup Rp 28 Triliun
Berita terkait
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas
23 Februari 2024
Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.
Baca SelengkapnyaTambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM
23 Februari 2024
Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.
Baca SelengkapnyaBerikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024
20 Desember 2023
Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya
1 Agustus 2023
Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaUni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas
7 November 2022
Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.
Baca SelengkapnyaKTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina
20 Oktober 2022
Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaUni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi
20 Oktober 2022
Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin
12 Oktober 2022
Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.
Baca SelengkapnyaKSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik
6 Agustus 2022
Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi
Baca SelengkapnyaJokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat
2 Agustus 2022
Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.
Baca Selengkapnya