Senggolan Lion Air Vs Airfast Diduga Kelalaian Petugas Towing
Reporter
Editor
Jumat, 24 Agustus 2012 20:53 WIB
Pesawat Lion Air menyerempet pesawat Airfast di apron Bandara Soekarno Hatta, Jumat (24/8). Foto: Rudy Setyopurnomo
TEMPO.CO, Jakarta --Senggolan pesawat terjadi antaraLion Air dengan Airfast Indonesia yang terjadi di area parkir Terminal 1 C Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Jumat, 24 Agustus 2012 . Akibatnya dua pesawat itu mengalami kerusakan pada struktur pesawat.
PT Angkasa Pura II, sebagai fasilitator kemudian menarik pesawat ke tempat aman setelah mengumpulkan fakta lapangan insiden tersebut. Juru Bicara PT AP II, Feri Utamayaksa membenarkan senggolan pesawat terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.35 WIB.
"Kronologisnya Lion Air PK LFL 737 seri 900 dengan Airfast PKOCU tipe MD 82 melakukan senggolan akibat petugas towing tidak melakukan fungsi kontrol dengan baik,"kata Feri.
Saat itu Feri menuturkan Lion Air PK LFL 737 ditarik (pushback) dari titik di R-37 ke titiik B-33 karena lokasi itu akan digunakan pesawat Lion Air JT 1340 tujuan Palembang yang dijadwalkan melakukan penerbangan pukul 05.20 WIB.
"Pada saat melewati towing passing line di mana terdapat Airfast terjadi senggolan. Dan menurut teknisi Airfast senggolan itu mengakibatkan kerusakan parah pada struktur kedua pesawat,"Feri menjelaskan.
Dari gambar yang beredar di layanan microblogging Twitter, ujung sayap sebelah kanan pesawat Lion Air membentur ekor pesawat Airfast yang dalam posisi terparkir.
Atas insiden itu menurut Feri, pesawat Lion Air PK LFL 737 ditarik kembali ke titik semula R-37 karena jalurnya digunakan mendarat pesawat lain. Saat ini masih dilakukan investigasi terhadap kejadian tersebut. Hanya menurut Feri pihaknya tidak punya kewenangan menjelaskan kelalaian petugas towing.
"Kami tidak ikut campur tangan (-menindak petugas towing), sebagai fasilitator AP II berkewajiban mencari fakta sesuai laporan di lapangan dan tidak punya kewenangan menilai. Penilaian dan sanksi dilakukan oleh regulator,"kata Feri.
Intinya setelah peristiwa itu, pesawat sudah dalam posisi aman di area terpisah dan tidak mengganggu pelayanan penerbangan.