Obat Tradisional Banyak Mengandung Bahan Terlarang

Reporter

Editor

Senin, 10 Mei 2004 11:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) masih menemukan banyak obat tradisional yang mengandung bahan kimia terlarang. Menurut Sekretaris Utama Badan POM, Mawarwati Djaelani, hal ini disebabkan rendahnya kepatuhan produsen terhadap standar cara produksi obat tradisional yang baik. "Oleh sebab itu, selain meningkatkan pengawasan, Badan POM juga melakukan upaya pembinaan terhadap produsen melalui kerja sama dengan perguruan tinggi setempat," katanya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (10/5). Ia juga menambahkan, untuk meningkatkan kualitas obat tradisional pihaknya akan melakukan stratifikasi obat tradisional.Di samping obat lokal, yang menjadi perhatian Badan POM ini adalah penertiban obat tradisional yang diimpor secara ilegal. Sebab, obat ini masuk tanpa prosedur standar yang telah ditentukan sehingga keamanan dan manfaat obat tidak terjamin.Mawarwati menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian sementara Badan POM, saat ini sudah ada sembilan tanaman yang aman dan bermanfaat untuk digunakan sebagai obat. Tanaman tersebut adalah kunyit, temu lawak, dan jati belanda untuk menurunkan kadar kolesterol, mengkudu dan daun salam untuk menurunkan kadar gula darah, buah cabe jawa sebagai afrodisiak, sambiloto dan jahe merah sebagai anti neoplasma, dan daun jambu biji sebagai anti dengue.Dalam rapat yang membahas anggaran Badan POM ini, Mawarwati mengajukan alokasi anggaran instansinya tahun 2005 sebesar Rp 455,6 miliar. Anggaran ini terdiri dari Rp 357,4 miliar anggaran pembangunan dan Rp 98,2 miliar anggaran rutin. Angka ini jauh lebih besar dibanding total anggaran 2004 yang hanya Rp 184,49 miliar.Mawar Kusuma - Tempo News Room

Berita terkait

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

26 Oktober 2023

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

Studi ini juga dilakukan di Eropa dan Asia untuk mendukung perluasan izin edar obat bagi pasien cuci darah dan non-dialisis.

Baca Selengkapnya

Temuan Zat Pemicu Kanker, YLKI Minta BPOM Periksa Kandungan Indomie

26 April 2023

Temuan Zat Pemicu Kanker, YLKI Minta BPOM Periksa Kandungan Indomie

YLKI berharap BPOM dapat memastikan apakah mi instan yang dijual di Taiwan juga beredar di Indonesia dan mengandung cemaran etilen oksida.

Baca Selengkapnya

BPOM dan Kominfo Pantau Penjualan Online Obat yang Mengandung EG dan DEG

23 Oktober 2022

BPOM dan Kominfo Pantau Penjualan Online Obat yang Mengandung EG dan DEG

BPOM menyatakan selalu melakukan patroli siber karena maraknya penjualan produk obat yang tidak aman.

Baca Selengkapnya

BPOM Catat 133 Obat Sirup Tidak Mengandung EG dan DEG, Aman Sepanjang Sesuai Aturan

23 Oktober 2022

BPOM Catat 133 Obat Sirup Tidak Mengandung EG dan DEG, Aman Sepanjang Sesuai Aturan

BPOM menduga cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol berasal dari empat bahan tambahan yang digunakan dalam obat sirup.

Baca Selengkapnya

Bio Farma Targetkan Vaksin Indovac Lolos Izin BPOM September 2022

22 Agustus 2022

Bio Farma Targetkan Vaksin Indovac Lolos Izin BPOM September 2022

Bio Farma menargetkan vaksin Indovac memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan POM pada awal September 2022.

Baca Selengkapnya

Pesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan

12 Agustus 2022

Pesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan

Masyarakat diminta memperhatikan label pada kemasan plastik makanan dan minuman sebagai investasi kesehatan untuk jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Tepis Isu MS Glow Produk Abal-Abal dan Repacking, Kosme: Tidak Benar

27 Maret 2022

Tepis Isu MS Glow Produk Abal-Abal dan Repacking, Kosme: Tidak Benar

Produk perawatan kulit MS Glow milik Crazy Rich Malang Gilang Widya Permana dan Shandy Purnamasari belakangan ini ramai dipertanyakan keasliannya.

Baca Selengkapnya

Badan POM Perketat Pengawasan Produk Kosmetik dan Jamu Tak Berstandar Mutu

16 Maret 2022

Badan POM Perketat Pengawasan Produk Kosmetik dan Jamu Tak Berstandar Mutu

Badan POM berupaya menekan peredaran produk kosmetik dan jamu yang diproduksi tidak sesuai standar mutu dan keamanan.

Baca Selengkapnya

Vaksin Booster Sinopharm Tersedia di 350 Klinik Kimia Farma

16 Februari 2022

Vaksin Booster Sinopharm Tersedia di 350 Klinik Kimia Farma

Sebanyak 350 klinik Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia siap melaksanakan vaksinasi lanjutan atau booster dengan vaksin Sinopharm,

Baca Selengkapnya

Simak, Ini Efikasi dan Keamanan Vaksin Pfizer di Indonesia

28 Agustus 2021

Simak, Ini Efikasi dan Keamanan Vaksin Pfizer di Indonesia

Vaksin Pfizer yang telah diterbitkan oleh BPOM RI terbukti efektif dan aman digunakan.

Baca Selengkapnya