TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya yen Jepang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memicu pelemahan mata uang regional termasuk rupiah. Membaiknya data penjualan dan menyusutnya persedian minyak AS menjadi indikator mulai menggeliatnya perekonomian AS sehingga positif bagi dolar.
Masih kuatnya tekanan terhadap mata uang lokal membuat rupiah masih tertahan di atas 9.500 per dolar AS. Di penghujung minggu ini, Kamis, 16 Agustus 2012, nilai tukar rupiah ditutup hanya menguat tipis 1 poin ke level 9.512 per dolar AS. Rupiah ditransaksikan dalam rentang 9.492 hingga 9.529 per dolar AS.
Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tonny Mariano, mengemukakan, dominannya selisih imbal hasil antara suku bunga jangka pendek dolar AS dengan yen Jepang membuat mata uang Negeri Abang Sam cenderung menguat terhadap mata uang regional.
“Dengan naiknya imbal hasil suku bunga dalam mata uang dolar membuat yen melemah karena menjadi kurang menarik di mata para investor,” tuturnya.
Terdepresiasinya yen membuat dolar AS cenderung menguat sehingga tekanan terhadap rupiah juga belum mereda. Jadi wajar rupiah bila kini mulai bermain di level 9.500-an per dolar AS. Walaupun dari sisi fundamental rupiah masih oke. Pergerakan rupiah saat ini masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Tonny memprediksi rupiah akan bergerak dalam kisaran 9.450-9.550 per dolar AS di saat pasar domestik libur panjang lebaran. Neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit serta antisipasi libur panjang dari para pelaku pasar membuat permintaan dolar AS di pasar tetap tinggi sehingga apresiasi rupiah masih akan mengalami hambatan.
Yen Jepang sudah lama berada di level 78 per dolar AS dan tidak ada katalis lagi yang bisa menekan ke bawah. Sehingga momen perbedaan suku bunga dimanfaatkan oleh para pelaku pasar untuk melepas yen yang dianggap kurang atraktif.
Walhasil, yen melemah hingga ke 79,15 per dolar AS sehingga memicu penguatan bursa saham Tokyo. Dengan melemahnya yen akan menguntungkan para eksportir Jepang karena produknya akan menjadi lebih bersaing di pasar internasional.
Diperkirakan yen akan melemah hingga ke level 80 per dolar AS, meskipun yen berpotensi melemah lebih dalam, belum tentu akan membuat rupiah juga melemah lebih jauh lagi. “Karena ada Bank Indonesia (BI) yang akan siap menjaga stabilitas rupiah dipasar,” kata Tonny.
Mata uang regional sore ini ditutup melemah. Dolar Singapura melemah 0,11 persen menjadi 1,2512 per dolar AS, won Korea Selatan terdepresiasi 0,12 persen ke level 1.132,9, peso Philipina terkoreksi 0,27 persen ke 42,278, serta bath Thailand juga tergelincir 0,1 persen menjadi 31,54.
VIVA B. KUSNANDAR