Data Ekonomi AS Membaik, Rupiah Tembus 9.500

Reporter

Editor

Rabu, 15 Agustus 2012 16:35 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data penjualan retail Amerika Serikat (AS) di bulan Juli lalu dibandingkan dengan bulan sebelumnya membuat dolar cenderung menguat terhadap mata uang regional. Ini di atas prediksi sejumlah analis. Melemahnya yen Jepang terhadap dolar AS turut membebani mata uang Asia lainnya, termasuk rupiah.

Penjualan retail AS bulan kemarin memang tumbuh 0,8 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang merosot 0,7 persen. Ini lebih baik dari perkiraan analis sebesar 0,3 persen dan memicu supremasi dolar terhadap mata uang Asia.

Dolar AS berhasil menguat terhadap yen seiring membaiknya data ekonomi AS yang mengindikasikan bangkitnya ekonomi Negeri Paman Sam dan meredupkan kembali harapan stimulus lanjutan. Yen sore ini melemah 0,28 persen ke 78,98 per dolar AS mendekati level tertingginya dalam sebulan terakhir.

Di transaksi pasar uang domestik hari ini, Rabu, 15 Agustus 2012, nilai tukar rupiah ditutup melemah 25 poin (0,26 persen) ke level 9.513 per dolar AS. Fluktuasi rupiah cukup lebar antara 9.465 hingga 9.532 per dolar AS. Untuk pertama kalinya rupiah ditutup di atas level 9.500 per dolar AS sejak 25 Juli lalu.

Pengamat pasar uang dari PTMonex Investindo Futures, Yohanes Ginting, mengatakan kondisi pasar yang semakin sepi menjelang libur panjang Lebaran membuat para pelaku pasar memilih mengamankan posisinya.

Bank sentral Jepang (BoJ) yang menyuntikkan likuiditas di pasar untuk melemahkan mata uangnya (yen) berdampak pula terhadap mata uang Asia lainnya. Imbasnya, rupiah ikut melemah hingga di atas 9.500 per dolar AS.

Sentimen di pasar cepat sekali berubah dari positif berganti menjadi negatif. “Kondisi pasar finansial global saat ini masih sangat rapuh. Terjadinya kontraksi di negara kawasan Eropa akibat krisis utang dan membaiknya data AS menguntungkan bagi dolar AS karena secara fundamental dolar lebih baik dibandingkan euro,” paparnya.

Mata uang regional sore ini juga ditutup melemah. Dolar Singapura terdepresiasi 0,21 persen, won Korea Selatan melemah 0,19 persen, peso Philipina turun 0,66 persen, ringgit Malaysia susut 0,26 persen, serta baht Thailand juga melemah 0,22 persen terhadap dolar AS.

PDAT | VIVA BUDY KUSNANDAR

Berita Terpopuler:
Berpengacara Sama, Polri Dicurigai Mau Main Mata
Korban Kebakaran Adukan Foke

Ular Piton dengan 87 Butir Telur Ditemukan

Pengacara Djoko Susilo Juga Kuasa Hukum Mabes Polri

Kasus Simulator SIM, Ada Upaya Selamatkan Djoko?

Polemik Simulator SIM, Kapolri Kumpulkan Pengacara

Ditemukan Hiu Purba Berusia 270 Tahun

Arkeolog Ini Temukan Piramida via Google Earth

Nasib Penggalian Bunker di Bawah Kantor Jokowi

Sepupu Kate Middleton Tampil Telanjang di Playboy

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

6 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya