Diminati IBM, Saham Blackberry Menanjak

Reporter

Editor

Sabtu, 11 Agustus 2012 19:40 WIB

Seorang model menunjukan smartphone terbaru dari BlackBerry tipe P'9981 Porsche Design dikawasan Epicentrum, Jakarta, Kamis (14/6). Smartphone P'9981Porsche Design dipasarkan dengan harga Rp. 18.888.888. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, San Fransisco -- Kabar bahwa IBM akan membeli perusahaan produsen Blackberry, Research In Motion, langsung mendongkrak harga saham RIM di bursa efek. Jumat 10 Agustus 2012, nilai saham RIM menanjak enam persen.

Meski nilai saham-nya menanjak, manajemen RIM tampak tenang. Mereka belum mengkonfirmasi rencana akuisisi oleh IBM ini. Seperti dikutip dari CBC News, juru bicara RIM Nick Manning menolak memberikan komentar.

Ini bukan pertama kalinya saham RIM menanjak begitu beredar laporan rencana akuisisi dari pihak lain. Juni lalu, saham RIM sempat menanjak setelah beredar rumor kalau Samsung berencana membeli RIM. Tapi manajemen Samsung sudah membantah informasi ini.

Secara riil, kondisi keuangan RIM memang tidak kunjung membaik. Nilai penjualan produknya, Blackberry, kalah dibanding produk-produk buatan Samsung ataupun Apple. Tren kejatuhan perusahaan Kanada ini dimulai pada 2007. Ketika itu, harga saham RIM yang sempat mencapai kisaran angka US$ 230 per saham, mulai melorot. Kini nilai saham RIM hanya US$ 7 per lembar saham.

ISTMAN MP/CBC NEWS/WALL STREET JOURNAL

Berita Terpopuler:
Rhoma Irama Ancam Penyebar Ceramahnya

Seberapa Penting Luna Maya Bagi Ariel

Tak Dapat Koalisi Partai, Jokowi Merasa Dikeroyok

Panwaslu Lindungi Pelapor dari Gugatan Rhoma

Habibie Terjun Lagi ke Dunia Penerbangan

RCTI Bantah Cekal Rhoma Irama

Turboprop N-250, Pesawat Andalan Selanjutnya

MNC Juga Bantah Mencekal Rhoma

Pengamat: PKS Punya Andil Besar di Putaran Kedua

Habibie Pakai ''Link''-nya untuk Promosikan Pesawat

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

45 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya