Jelang Pertemuan The Fed, Apresiasi Rupiah Tertahan  

Reporter

Editor

Rabu, 1 Agustus 2012 17:10 WIB

TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang dirilisnya hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Bank Sentral Amerika Serikat nanti malam, para pelaku pasar cenderung bersikap hati–hati, membuat apresiasi rupiah agak tertahan. Mereka lebih memilih menunggu kepastian dari The Fed (Bank Sentral AS) sebelum memutuskan ke arah mana investasinya.

Jatuhnya harga saham di bursa Jakarta mengikuti pelemahan bursa Asia lainnya turut membebani penguatan mata uang lokal.

Walhasil, dalam transaksi pasar uang hari ini, nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis 2 poin (0,02 persen) ke level 9.469 per dolar AS. Rupiah sempat bergerak dikisaran 9.448 hingga 9.476 per dolar AS sebelum ditutup cenderung datar.

Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Yohanes Ginting, menjelaskan pelaku pasar sangat berhati–hati menjelang pertemuan Dewan The Fed nanti malam, serta Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis besok.

Yohanes memperkirakan The Fed belum akan menggulirkan kebijakan lanjutan (QE3), namun akan tetap berupaya untuk memacu pertumbuhan. Sebab kebijakan stimulus membutuhkan dana yang besar, dan bank sentral perlu mencetak uang baru sehingga dapat mempengaruhi pasar finansial global. Ujungnya dolar AS akan melemah terhadap mata uang utama dunia.

Setelah pernyataan Presiden ECB Mario Draghi pekan lalu akan melakukan sekuat tenaga untuk membantu menyelamatkan Eropa dari krisis, pasar kini menunggu langkah selanjutnya dari bank sentral. “Mereka ingin tahu langkah nyata apa yang akan diambil untuk mendorong pertumbuhan,” tuturnya.

Dengan kondisi seperti ini pelaku pasar mencari posisi yang lebih aman dengan memegang dolar AS sehingga apresiasi rupiah kembali tertahan.

Euro berhasil menguat tipis 0,08 persen menjadi US$ 1,2314, sedangkan pound sterling justru turun 0,2 persen ke US$ 1,5645 dan yen Jepang juga terdepresiasi tipis 0,03 persen ke 78,14 per dolar AS. Sehingga indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya hanya turun tipis 0,028 poin ke level 82,607.

Dari kawasan regional, dolar Singapura menguat 0,04 persen, won Korea Selatan terapresiasi 0,32 persen, ringgit Malaysia menguat 0,35 persen, serta bath Thailand juga menguat 0,13 persen. Sedangkan peso Philipina melemah 0,18 persen terhadap dolar AS.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

7 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya