TEMPO.CO, California - Cisco Systems, perusahaan penyedia infrastruktur jaringan, Senin kemarin menyampaikan rencananya untuk melakukan PHK terhadap 1.300 karyawannya.
Dikutip dari Reuters, Selasa, 24 Juli 2012, perusahaan yang berbasis di San Jose, California, Amerika Serikat ini menyebutkan bahwa perampingan karyawan tersebut setara dengan dua persen tenaga kerjanya di tingkat global.
"Ini adalah bagian dari rencana kami untuk menyederhanakan dan mempercepat pengambilan keputusan dalam Cisco," ujar Karen Tillman, juru bicara Cisco.
Ia menambahkan pihaknya secara rutin meninjau bisnisnya untuk menentukan ke arah mana investasi harus dilakukan.
Sebelumnya, pada Juli tahun lalu, perusahaan ini juga melakukan PHK besar-besaran, mencapai 6.500 karyawan, yang setara dengan 14 persen tenaga kerja di tingkat global. PHK ini termasuk pengurangan 15 persen karyawan di tingkat atas selevel vice president.
Hingga akhir kuarter ketiga tahun lalu, Ciscop memiliki 65.233 ribu karyawan di seluruh dunia.
Bank Sentral AS PHK 300 Pegawai, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?
25 September 2023
Bank Sentral AS PHK 300 Pegawai, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?
Ekonom dari Celios Bhima Yudhistira menyebut ada dua indikasi terhadap tindakan bank sentral AS The Fed yang melakukan PHK pada karyawannya, yakni penurunan ekonomi global dan digitalisasi.
