Tekanan Jual Masih Bisa Berlanjut  

Reporter

Editor

Selasa, 24 Juli 2012 06:13 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Mencuatnya kembali kecemasan di Eropa, terutama Spanyol yang kemungkinan besar akan membutuhkan dana talangan nasional memicu tekanan jual di bursa Wall Street. Laba emiten McDonal yang berada dibawah perkiraan analis turut menekan indeks di bursa Amerika semalam.

Jatuhnya harga minyak ke US$ 88 per barel dapat memicu aksi jual saham pertambangan dan komoditas lainnya sehingga akan memberatkan pergerakan indeks.Hal ini membuat tekanan jual di bursa domestik maupun di bursa Asia lainnya bisa berlanjut.

Semalam, indeks Dow Jones kembali jatuh 101,11 poin (0,79 persen) ke 12.721,46. Indeks saham teknologi Nasdaq merosot 35,14 poin (1,2 persen) ke 2.890,15, serta indeks S&P 500 juga susut 12,14 poin (0,89 persen) ke 1.350,52.

Dalam perdagangan Senin kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia terjun 71,408 poin (1,75 persen) ke level 4.009,793. Dimotori jatuhnya saham pertambangan, konstruksi, dan aneka industri lebih dari 2 persen membuat indeks tumbang mendekati level 4.000.

Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono mengemukakan, pelemahan bursa kemarin dipicu oleh kekhawatiran akan krisis Eropa yang makin memburuk dan belum ada formula yang pasti untuk menghentikannya. “Laporan keuangan emiten bursa New York, seperti Bank of America dan Morgan Stanley yang lebih buruk dari perkiraan juga turut menekan indeks saham Asia,” tuturnya.

Pernyataan pemerintah Spanyol bahwa resesi di negaranya akan berlanjut hingga tahun depan dan Valencia yang bersiap menjadi negara bagian yang meminta bantuan kepada pemerintah pusat memicu ketakutan pasar.

Spanyol merevisi pertumbuhan ekonominya tahun 2013 menjadi minus 0,5 persen dari sebelumnya tumbuh 0,2 persen.Imbal hasil obligasi Spanyol untuk tenor 10 tahun juga melonjak kembali di atas 7 persen sehingga akan memberatkan biaya pinjaman Negeri Matador.

“Yunani pekan ini akan kembali menjadi sorotan investor, karena Troika yang merupakan kreditor Yunani akan meninjau kembali perkembangan persyaratan bailout yang dulu disepakati,” paparnya. Jika tidak dapat memenuhi persyaratan maka tidak ada bantuan lagi bagi Yunani. Banyak pihak memperkirakan Yunani tidak berhasil memenuhi komitmennya sehingga spekulasi negara tersebut akan keluar dari Uni Eropa kembali memanas.

Purwoko memprediksi, indeks hari ini akan dilanda tekanan jual menyusul akumulasi sentimen negatf dari Eropa. Disisi lain, pemodal juga mencermati keluarnya laporan keuangan semester pertama 2012. Kisaran indeks hari ini antara 3.970 hingga 4.020. Saham yang bisa menjadi pilihan antara lain Bank BRI (BBRI), Bank BNI (BBNI), Surya Semesta (SSIA), Mitra Adiperkasa (MAPI), srta Lippo Cikarang (LPCK).

VIVA B. KUSNDAR

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya