Perusahaan Tomy Winata Lanjutkan Studi Selat Sunda

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juli 2012 06:03 WIB

Jembatan Selat Sunda

TEMPO.CO , Jakarta--PT Graha Banten Lampung Sejahtera terus mempersiapkan studi kelayakan Jembatan Selat Sunda, meskipun belum mendapat lampu hijau dari pemerintah. Perusahaan milik Tomy Winata itu melakukan penandatanganan kerja sama dengan Universitas Lampung (Unila) untuk melakukan riset kawasan strategis dan infrastruktur Selat Sunda, Kamis 12 Juli 2012.

Direktur Utama Graha Banten Lampung Sejahtera Agung R. Prabowo mengatakan kerja sama itu mencakup penelitian dan pengembangan proyek. Ia berharap kerja sama dengan Unila akan melahirkan inovasi. "Kesulitan untuk menghadapi gempa, muson, serta arus laut akan menghasilkan inovasi," katanya.

Rektor Universitas Lampung Sugeng P. Harianto mengatakan Unila memiliki sumber daya manusia untuk mendukung riset tersebut. Selain geofisika, riset meliputi dampak lingkungan dan pengembangan ekonomi di kawasan Lampung. Ia berharap jembatan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di sana dan melancarkan transportasi Jawa-Sumatera. Wilayah ini tak hanya menjadi pengekspor bahan mentah, tapi juga menjadi sentra produksi bahan jadi.

Proyek Jembatan Selat Sunda terancam molor karena Menteri Keuangan Agus Martowardojo berkeras studi kelayakan harus dilakukan oleh negara dan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Bila dikerjakan oleh swasta, ia khawatir akan timbul dampak terhadap keuangan negara. Pemerintah tetap harus membayar biaya yang dikeluarkan meski proyek itu gagal. Itu sebabnya, ia mengusulkan revisi Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan peraturan itu sudah disepakati untuk direvisi, namun ia menolak menyebutkan poin-poin yang akan diubah.

Hatta melanjutkan, Unila bisa melakukan riset proyek Selat Sunda. Namun ia meyakini Unila tak menggarap studi kelayakan yang harus diputuskan melalui tender. "Boleh saja inisiator dan Unila bekerja sama untuk riset, tapi harus dilihat dulu dana risetnya dari siapa," katanya kemarin.

Proyek Jembatan Selat Sunda diperkirakan menelan biaya sekitar US$ 15 miliar. Proyek ditargetkan akan dimulai pada 2014 dan selesai 10 tahun kemudian. Studi kelayakan membutuhkan waktu 2 tahun. Menurut versi pemerintah, studi kelayakan menelan biaya Rp 1,5-2 triliun, sementara perkiraan inisiator Rp 4 triliun.

MARIA YUNIAR | ISTMAN M.P | DEWI RINA

Berita lain:
Tommy Winata Lirik Bangun Jembatan Selat Sunda
Ratu Atut Tolak Usulan Menteri Keuangan
Revisi Perpres Jembatan Selat Sunda Tak Jelas
Lampung dan Banten Diminta Belajar dari Kalteng
Unila Lakukan Riset Kawasan Strategis Selat Sunda

Berita terkait

Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda

9 September 2021

Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda

Hatta Rajasa kembali mengangkat usulan pembangunan Jembatan Selat Sunda ketika membahas soal Jalan Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Faktor Geologi, SebabTak Dibangunnya Jembatan Selat Sunda

2 Juni 2015

Faktor Geologi, SebabTak Dibangunnya Jembatan Selat Sunda

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Kementerian ESDM tidak merekomendasikan pembangunan jembatan Selat Sunda.

Baca Selengkapnya

Jembatan Selat Sunda Tak Punya Identitas Bangsa  

7 November 2014

Jembatan Selat Sunda Tak Punya Identitas Bangsa  

"Lebih penting jalan Tol Trans Sumatera untuk dibangun. Apalagi kalau menguntungkan masyarakat banyak."

Baca Selengkapnya

Jembatan Selat Sunda Batal, Merak Bakal Diperluas  

6 November 2014

Jembatan Selat Sunda Batal, Merak Bakal Diperluas  

Masyarakat dinilai lebih memilih penyeberangan laut karena murah.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Selat Sunda Batal, Ini Gantinya  

5 November 2014

Proyek Jembatan Selat Sunda Batal, Ini Gantinya  

Kata Menteri Sofyan Djalil, Jembatan Selat Sunda bisa digantikan dengan kapal cepat.

Baca Selengkapnya

Jonan: Proyek JSS Digantikan Pendulum Nusantara

5 November 2014

Jonan: Proyek JSS Digantikan Pendulum Nusantara

Pendulum Nusantara atau tol laut sesuai dengan visi-misi Kabinet Kerja Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

JSS Batal, Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung Mangkrak  

5 November 2014

JSS Batal, Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung Mangkrak  

Untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung diperlukan infrastruktur penunjang, salah satunya Jembatan Selat Sunda.

Baca Selengkapnya

Jembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia  

5 November 2014

Jembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia  

Pemerintah Jokowi menegaskan tidak melanjutkan pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS).

Baca Selengkapnya

Menteri PU Siap Setop Proyek Jembatan Selat Sunda

4 November 2014

Menteri PU Siap Setop Proyek Jembatan Selat Sunda

Meski siap secara teknis, Menteri Basuki menilai Jembatan Selat Sunda tidak diterima secara politis.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan  

3 November 2014

Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan  

Jembatan Selat Sunda dianggap tidak selaras dengan konsep kemaritiman Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya