TEMPO.CO, Yogyakarta-Bisnis online (e-commerce) tumbuh makin subur di Indonesia. Banyak kalangan memprediksi, e-commerce yang pertama kali diperkenalan di Indonesia pada 1996 ini, akan tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru. Transaksi bisnis dan perdagangan yang berbasis teknologi internet dan sistem pembayaran elektronik ini mulai tumbuh menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat khususnya buat mereka yang tinggal di kota besar.
Tema inilah yang akan dibahas dalam workshop e-Commerce : Masa Depan PerdaganganIndonesia di Pandawa Hall - Hotel Phoenix Yogyakarta, Selasa, 10 Juli 2012 siang hingga sore ini. Acara menampilkan pembicara, Budi Armanto (Kepala DASP, Bank Indonesia ), Ir. Ashar Hasyim, Msc ( Direktur e-Business, Kominfo), Daniel Tumiwa (Country Manager Multiply Indonesia), Hendra Januar (Direktur Artajasa), dan moderator Nugroho Dewanto (Redpel Ekbis MBM TEMPO).
Rachadian Nashidik, Head of Promotion Tempo yang menjadi penyelenggara kegiatan ini menyatakan, workshop diikuti jurnalis dari media cetak, online, dan elektronik di Yogyakarta dan sekitarnya. Sejumlah penulis dan kolomnis ekonomi dan bisnis, teknologi ICT juga ikut ambil bagian. Add juga praktisi usaha di Yogyakarta dan sekitarnya, kata dia.
Menurut Rachadian, bagi Indonesia, peluang berkembangnya e-commerce sangat terbuka. Misalnya, dari sisi jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, tentu menjadi pasar yang juga besar. Kedua, kata dia, komoditi geografis Indonesia yang tersebar, memungkinkan e-commerce bisa berkembang menjadi sistem yang memungkinkan setiap orang di Indonesia dapat melakukan transaksi atau pembelian barang yang dibutuhkannya, tanpa harus meninggalkan kota tempat tinggalnya.
Potensi lainnya adalah beragamnya produk indoustri di Indonesia, mulai dari hasil alam, hingga produk olahan, yang semuanya memungkinkan dapat tumbuh lebih baik, dengan dukungan sistem transaksi e-commerce, katanya.
Sejauh ini, kata dia, dipahami bahwa ada banyak benefit bisnis yang bisa dinikmati secara optimal dari praktek e-commerce. Namun sayangnya belum banyak kelompok usaha atau praktisi usaha perseorangan yang memanfaatkan peluang ini secara optimal. Meski hampir semua perusahaan di Indonesia, kini memiliki situs, namun masih sedikit yang benar-benar memanfaatkannya sebagai toko dalam arti sesungguhnya.
Sebagian besar lainnya, rata-rata memanfaatkan situs sebatas untuk menunjukkan keberadaan dan pencitraan perusahaan atau sekadar memamerkan produk. Bukan atau belum menjadi ruang untuk melakukan transaksi, meski itu sangat memungkinkan, kata Rachadian.
MUH. SYAIFULLAH
Berita lain:
Menteri Dahlan Iskan Mau Impor Kelinci
Asuransi Laris Manis, Total Pendapatan Rp 207 Triliun
IMF Umumkan Review Ekonomi Indonesia September
Bantuan US$ 1 Miliar untuk IMF Jadi?
Pemungutan Suara 11 Juli 2012, BI Tidak Libur
Berita terkait
Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021
22 April 2021
Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM
Baca SelengkapnyaTren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda
6 April 2018
Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.
Baca SelengkapnyaRuben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali
22 Januari 2018
Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar
16 Januari 2018
Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIcing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu
8 November 2017
Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha
13 September 2017
Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.
Baca SelengkapnyaMau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos
2 September 2017
Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya
3 Agustus 2017
Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.
Baca SelengkapnyaBisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis
21 Juli 2017
PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis
Baca SelengkapnyaMau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks
17 Juli 2017
Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?
Baca Selengkapnya