Akuisisi, MNC Negosiasi ke Dua Bank  

Reporter

Editor

Senin, 9 Juli 2012 13:09 WIB

Pimpinan MNC Group, Harry tanoesoedibjo memberikan keterangan pada pers sebelum meninggalkan gedung KPK, Jakarta, (15/06). Kedatangan Hary bukan untuk menjalani pemeriksaan namun untuk mengklarifikasi ketidak hadirannya pada pemanggilan hari Rabu (13/06). TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Grup MNC mengakuisisi perbankan nasional semakin menemui titik terang. Chief Executive Officer PT Bhakti Investama Tbk, Hary Tanoesoedibjo, mengaku sedang mendalami dua perbankan nasional untuk diakuisisi. "Satu di antaranya bank dalam bentuk terbuka (Tbk), sedangkan satu lagi belum terdaftar di bursa," kata Hary usai pencatatan perdana saham PT MNC Sky Vision Tbk di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 9 Juli 2012.

Dia mengatakan, perbankan yang nantinya diakuisisi harus memenuhi salah satu kriteria, yakni harus menjadi bank devisa. Dengan begitu, bank dapat menawarkan jasa-jasa yang berkaitan dengan mata uang asing seperti transfer ke luar negeri, jual beli valuta asing, transaksi ekspor-impor, dan jasa-jasa valuta asing lainnya. "Bhakti Investama mencari bank yang kegiatan perbankannya tidak terbatas," ucapnya.

Menurut dia, dengan masuknya perbankan di bisnis MNC, berarti bisa melengkapi anak usaha lainnya yang bergerak dalam jasa keuangan. Saat ini, Grup MNC membawahi sejumlah produk finansial antara lain MNC Life, MNC Insurance Indonesia, MNC Securities, MNC Asset Management, dan MNC Finance. "Kami harus punya bank. Ini namanya strategi agar bisnis kami bertumbuh," Hary menjelaskan.

Namun Hary masih enggan menyebutkan realisasi pembelian bank tersebut. Begitu pula dengan dana akuisisi bank. "Uangnya sudah ada," katanya.

Dana itu, menurut dia, akan berasal dari kas internal perusahaan. Sebab untuk membeli sebuah bank tidak dapat bisa dari dana hasil utang. Jika rencana itu berhasil, Bhakti Investama sebagai induk usaha bakal melakukan injeksi modal ke bank itu. "Beli bank bukan masalah besaran uang, tapi tambahan modal untuk bank itu agar bank tersebut menjadi lebih besar," katanya.

Sebelumnya, Direktur Purnadi Harjono mengatakan sedang melakukan realisasi pembelian satu bank swasta minimal September 2012. Negosiasi pun tengah dilakukan. Untuk membeli bank tersebut, setidaknya dana sebesar Rp 1 triliun sudah disiapkan.

BHIT saat ini mendapat dana segar sekitar Rp 800 miliar yang berasal dari pelepasan saham di PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY). Selain itu, perusahaan akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun.

SUTJI DECILYA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

9 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

9 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

22 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

25 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

25 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

27 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

27 hari lalu

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?

Baca Selengkapnya