Pemerintah Berikan Izin Impor Jagung 200 Ribu Ton  

Reporter

Editor

Minggu, 13 Mei 2012 17:00 WIB

ANTARA/Muhamad Nasrun

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mengatakan Mei ini pemerintah sudah memberikan izin impor jagung sebesar 200 ribu ton untuk pakan ternak. Jumlah ini hanya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pakan ternak pada Juni mendatang.

Kran impor jagung untuk pakan ternak ini jauh lebih rendah dari kebutuhannya karena tiap bulan setidaknya industri pakan ternak membutuhkan jagung 560 ribu ton.

“Impor 200 ribu ton ini untuk Mei saja, sisanya harus dicari dari jagung lokal, sedangkan bulan-bulan berikutnya kami belum tahu bagaimana,” kata Ketua Umum GPMT, Sudirman, ketika dihubungi Tempo, Ahad, 13 Mei 2012.

Menurut dia, volume importasi jagung untuk industri pakan ternak sepanjang Januari-Maret tahun ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor jagung pada Januari-Maret tahun ini hanya 260 ribu ton, jauh dibanding periode sama tahun lalu sebesar 600 ribu ton. Sedangkan total impor jagung 2011 mencapai 3,144 juta ton.

Tahun ini, kata Sudirman, kebutuhan jagung untuk pakan ternak meningkat dari 6 juta ton pada tahun lalu menjadi 6,75 juta ton tahun ini. Hitungan ini didapat dari perkiraan total konsumsi pakan ternak sebesar 13,5 juta ton yang terdiri dari 12,3 juta ton pakan ternak dan 1,2 juta ton pakan ikan. “Separuhnya dari jumlah konsumsi itu adalah kebutuhan jagung,” kata dia.

Sementara itu Menteri Pertanian Suswono mengakui pihaknya sudah memberikan surat rekomendasi impor jagung untuk industri pakan ternak sebesar 200 ribu ton. Volume ini diberikan hanya untuk memenuhi kebutuhan industri pakan ternak sepanjang Juni karena pada bulan itu petani juga mulai panen raya jagung.

“Produksi hasil panen raya di Juni ini untuk memenuhi stok dan kebutuhan mulai Agustus mendatang. Jadi impor untuk kebutuhan Mei tidak boleh lebih dari 200 ribu ton,” ucap dia.

Dia mengungkapkan, menurut pengakuan pabrik pakan ternak, jagung lokal lebih disenangi daripada impor karena kualitas dan harganya yang lebih bersaing. “Kalau begitu tidak ada alasan dong untuk impor,” kata Suswono.

Hanya, pabrik pakan ternak kesulitan mendapatkan pasokan jagung lokal. Suswono mengakui hal tersebut. Alasan pengangkutan menjadi penyebab mengapa produksi jagung lokal tidak bisa memenuhi kebutuhan pabrik pakan ternak.

“Petani tidak bisa penuhi secara langsung kebutuhan dalam jumlah banyak untuk pabrik-pabrik pakan. Masalahnya ada pada distribusi permintaan jagung,” ujarnya.

ROSALINA


Berita terkait

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

1 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

1 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

3 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

4 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya