TEMPO.CO, Jakarta - Positifnya bursa saham Asia, termasuk bursa Jakarta membuat mata uang lokal sempat menguat hingga dibawah 9.150 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun menjelang akhir perdagangan rupiah berbalik melemah sehingga hanya mampu menguat tipis diandingkan penutupan kemarin.
Rupiah berhasil mengikuti kenaikan harga saham bursa domestik. Dipasar uang hari ini, mata uang lokal ditutup menguat 5 poin (0,05 persen) ke level 9.177 per dolar AS. Sebagian mata uang Asia sore ini juga terapresiasi terhadap mata uang Negeri Paman Sam.
Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tonny Mariano, menjelaskan, masih adanya aliran dana asing ke portofolio investasi maupun secara langsung membuat rupiah berhasil menguat diakhir pekan ini. "Akan tetapi para pelaku pasar yang tetap bersikap wait and see menuggu kebijakan pemerintah mengenai pengurangan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat rupiah masih tertahan diatas 9.150 per dolar AS," paparnya.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi Tirai Bambu dan masih adanya kekhawatiran di Eropa membuat apresiasi rupiah terhadap dolar AS masih akan mengalami hambatan. Dengan melambatnya ekonomi Cina, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua didunia serta lokomotif ekonomi global akan mempengaruhi pertumbuhan negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Karena Indonesia merupakan salah satu pemasok bahan material ke Cina.
Produk Domestik Bruto (PDB) Cina di triwulan pertama tahun ini tumbuh 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 8,9 persen. Namun, sentimen negatif ini dapat diimbangi oleh penjualan ritel yang tumbuh 15,2 persen lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 14,5 persen membuat bursa dan mata uang Asia berhasil menguat.
Masih menurut Tonny, data klaim pengangguran AS yang meningkat semalam menjadi 380 ribu dan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 355 ribu jiwa membuat dolar juga tidak mampu menguat terhadap mata uang utama dunia maupun regional. "Tetapi yang pasti ekonomi AS masih lebih baik dibandingkan kawasan Eropa," ucapnya.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
21 jam lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
2 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
4 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
4 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
4 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237
4 hari lalu
Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
4 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung
5 hari lalu
Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok
7 hari lalu
Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.
Baca Selengkapnya