Bahan Bakar Gas Hemat Pengeluaran 37 Persen  

Reporter

Editor

Kamis, 12 April 2012 16:00 WIB

TEMPO.CO, Singapura - Penggunaan gas untuk pembangkit listrik akan menekan biaya bahan bakar hingga 37,5 persen dibandingkan Solar. Direktur Utama PT Nusantara Regas, Hendra Jaya, mengatakan penghematan dihitung dari perbandingan harga Solar dan gas untuk menghasilkan energi panas 1 million metric british thermal units (mmbtu) pada pembangkit listrik.

Untuk per 1 mmbtu tersebut dibutuhkan Solar seharga US$ 24 sedangkan gas US$ 15. “Jadi ada penghematan US$ 9,” katanya di Jurong Singapura, Kamis 12 April 2012.

Penghematan ini akan dimulai setelah kapal apung penampung dan pengolah gas alam cair (Floating Storage Regazsifization Units) milik Nusantara Regas beroperasi di Muara Karang dan Tanjung Priok Jakarta. Kapal apung ini dibuat Jurong Shipyard PTE Ltd Singapura selama satu setengah tahun. “Ini relatif cepat,” kata Hendar.

Kapal apung bernama Nusantara Regas Satu ini mendapatkan suplai gas alam cair 11,75 juta ton dari blok Mahakam oleh Total Oil and Gas selama 11 tahun. Gas alam cair ini akan dikirimkan 1,1 juta ton per tahun dalam 23 kargo. Jumlah ini akan diubah menjadi gas sebsar 200 meter kubik per hari. Hendra juga enggan menyebut harga gas yang disepakati bersama Total. Yang pasti, “Harganya lebih rendah ketimbang harga ekspor gas cair."

Gas ini akan disuplai kepada PLN di Muara Karang dan Tanjung Priok sebagai bahan baku pembangkit listrik. Hendra juga enggan menyebutkan berapa besaran listrik yang dihasilkan. Menurut Hendra, meski terlambat beroperasi 3 bulan pengiriman kargo tetap sesuai dengan perjanjian. “Jadi ada satu bulan yang pengiriman kargo lebih besar,” katanya.

Kapal apung berat 97 ribu ton ini disewa dari Golar LNGLtd yang bermarkas di Bermuda. Kapal yang dulunya bernama Khannur ini dibuat pada 1977. Hendra mengatakan kapal ini masih aman digunakan mengolah dan menyuplai gas untuk PT Perusahaan Listrik Negara. “FSRU di Dubai dan Brazil juga dengan usia yang sama,” katanya.

Kapal apung ini ditargetkan sampai di Teluk Jakarta pada 20 April. “Kalau tidak hari ini besok kapal sudah harus bergerak,” kata Hendra. Kapal membutuhkan waktu lebih lama dalam perjalanan karena harus mencoba beberapa teknologi pemanas air laut. “Kami juga mempertimbangkan pasang surut air laut.”

Kapal dengan lambung hitam ini akan dikendalikan 35 awak. Ada enam penampung (storage) untuk menampung gas. Tiga penampung sebagai tempat gas cair. Sedangkan sisanya menampung gas cair yang diubah menjadi gas. Proses pengubahan gas cair yang bersuhu minus 160 derajat Celcius menjadi gas menggunakan pemanas dari air laut yang bersuhu 40 derajat Celcius.

Pengisian gas cair dan suplai gas ke PLN dikerjakan di atas laut. “Jadi kapal ini tidak bergerak,” kata Hendra. Karena beroperasi di satu titik, ujar Hendra, manajemen bersepakat menyewa kapal meski berusia tua.

Menurut Hendra, kapal ini disewa dengan harga di bawah harga US$ 200 juta untuk 11 tahun. Jika membeli dibutuhkan dana US$ 700 juta. Alasan menyewa, ujar Hendra, karena modal terbatas dan keuntungan perusahaan yang dibatasi. “Kami ini ditentukan oleh pemerintah,” ujarnya. Nusantara Regas merupakan perusahaan yang sahamnya 60 persen dimiliki Pertamina dan sisanya dimiliki PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

AKBAR TRI KURNIAWAN

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya